Mimbar Hukum (Feb 2020)
PENERAPAN TEORI DISKURSUS HABERMAS SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA
Abstract
Abstract According to Habermas's discourse theory, communicative actions justified through validity claim can build a common understanding and social collaboration. Mediation is one form of dispute resolution through a negotiation process to obtain a mutual agreement facilitated by a neutral third party oriented to common interests by maintaining good relations between the parties in the future. Communication techniques such as listening actively, asking questions, and reframing statements are important skills that mediators must possess. This conceptual paper analyzes the interaction between Habermas's discourse theory and the concept of mediation. Habermas's discourse theory can be a basic framework of analysis for mediators to predict the creation of consensus, identify statements based on validity claims, and search for common understanding options. Intisari Menurut teori diskursus Habermas, tindakan komunikatif yang dijustifikasi melalui klaim kesahihan dapat membangun suatu pemahaman bersama dan kerjasama sosial. Mediasi merupakan salah satu bentuk penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan bersama difasilitasi oleh pihak ketiga netral yang berorientasi pada kepentingan bersama dengan menjaga hubungan baik para pihak di masa mendatang. Teknik komunikasi seperti mendengar aktif, bertanya, dan membingkai ulang pernyataan merupakan keahlian penting yang harus dimiliki oleh mediator. Artikel ini menganalisis interaksi antara teori diskursus Habermas dan penerapannya dalam teknik mediasi. Teori diskursus Habermas dapat menjadi kerangka dasar analisis bagi mediator untuk memprediksi terciptanya konsensus, mengidentifikasi pernyataan-pernyataan berdasarkan klaim kesahihan dan mencari opsi-opsi kesepakatan bersama.
Keywords