Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (Mar 2024)

Gambaran Kelainan Refraksi di Poliklinik Mata RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2021

  • Dzulkifli Dzulkifli,
  • Muhammad Hidayat,
  • Rini Gusya Liza,
  • Havriza Vitresia,
  • Adrial Adrial,
  • Fadrian Fadrian

DOI
https://doi.org/10.25077/jikesi.v5i1.1207
Journal volume & issue
Vol. 5, no. 1
pp. 105 – 112

Abstract

Read online

Latar belakang: Kelainan refraksi merupakan tidak tepatnya cahaya jatuh di retina yang diakibatkan panjang aksial mata serta kekuatan optik yang terganggu. Ametropia adalah kondisi cahaya tidak dapat difokuskan di retina tanpa bantuan akomodasi karena adanya kelainan refraksi pada mata. Terdapat tiga jenis kelainan refraksi, yaitu miopia, hipermetropia, serta astigmatisme. Objektif: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kelainan refraksi di Poli Mata RSUP Dr. M. Djamil Padang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional melalui studi kasus dengan mengumpulkan data rekam medis pasien kelainan refraksi di Poliklinik Mata RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 1 Januari 2021 – 31 Desember 2021 dengan mata yang didiagnosis kelainan refraksi yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 110 pasien. Seluruh variabel dianalisis dengan analisis univariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 85 pasien didiagnosis astigmatisme, dengan 50 pasien didiagnosis miopia, serta 8 pasien didiagnosis hipermetropia. Pasien kelainan refraksi dengan kelompok usia terbanyak adalah pada rentang 10-19 tahun (31.82%) dengan mayoritas perempuan (67.27%). Gejala klinis terbanyak adalah pandangan kabur (100%). Berdasarkan tingkatannya pasien miopia terbanyak adalah miopia tinggi (70.73%), hipermetropia terbanyak adalah hipermetropia rendah (76.92%), lalu astigmatisme miopia kompositus merupakan jenis astigmatisme terbanyak (83.01%). Visus pasien kelainan refraksi sebelum dan sesudah dikoreksi terbanyak adalah kelompok mild – no visual impairment (39.54%) & (94.09%). Kesimpulan: Gambaran dari pasien kelainan refraksi pada penelitian ini rentang usia 10-19 tahun merupakan kelompok usia terbanyak serta perempuan mengalami kelainan refraksi lebih banyak dari laki-laki. Dengan miopia derajat tinggi merupakan miopia terbanyak. Hipermetropia derajat rendah merupakan yang terbanyak. Serta astigmatisme miopia kompositus merupakan kelompok astigmatisme terbanyak. Keluhan umum terbanyak adalah pandangan kabur. Kategori visus terbanyak sebelum dan sesudah dikoreksi adalah kategori mild – no visual impairment. Kata kunci: miopia, hipermetropia, astigmatisme

Keywords