Buletin Al-Turas (Jul 2016)

Pengaruh Perang Dunia II Terhadap Revolusi Mesir 1952

  • Shalahuddin al-Ayubbi

DOI
https://doi.org/10.15408/bat.v22i2.4045
Journal volume & issue
Vol. 22, no. 2
pp. 273 – 285

Abstract

Read online

Abstrak Pendudukan Mesir oleh Napoleon, Kaisar Prancis, pada tahun 1798 memperkenalkan dunia Arab dengan peradaban modern. Selain menjajah, Prancis juga mengenalkan produk-produk peradaban yang baru. Alhasil, orang Islam mulai mengenal berbagai wacana terbaru di masa itu. Turki sebagai penguasa dunia Islam tidak tinggal diam. Ia mengutus Muhammad Ali Pasha untuk mengusir Prancis dari Mesir. Setelah melalui peperangan yang melelahkan akhirnya Prancis dapat dikalahkan. Tak lama kemudian, Muhammad Ali mentahbiskan diri sebagai penguasa Mesir dan melanjutkan proyek pembaruan yang sebelumnya diletakkan oleh Prancis. Dunia Islam kembali bergolak, paska kekalahan blok Jerman dalam Perang Dunia I pada 1918, dimana Turki tergabung di dalamnya. Mesir jatuh ke tangan Inggris sebagai bagian dari pemenang perang. Hingga awal Perang Dunia II, Mesir masih berada di tangan Inggris. Hal ini ditunjukkan dengan dijadikannya Mesir sebagai pangkalan perang Sekutu ketika mengalahkan tentara Jerman di front Afrika Utara pada bulan November 1942. Perang Dunia II diakhiri dengan kemenangan Sekutu dan kekalahan Jerman dan pendukungnya. Meskipun Mesir tidak terlibat langsung, pengaruh PD II sangat kental dalam menumbuhkembangkan semangat nasionalisme untuk bebas dari cengkeraman penguasa lokal yang menjadi wakil dari Inggris. Selain itu, kemenangan Rusia sebagai salah satu peserta PD II, ikut membawa wacana sosialisme ke Mesir yang diadopsi oleh gerakan Opsir Bebas sebagai ideologi dan nilai dasar pergerakannya. Selanjutnya, Opsir Bebas yang telah bekerja sama dengan Ikhwanul Muslimin menjadi aktor intelektual dan penggerak bagi rakyat Mesir untuk menjemput revolusi pada tahun 1952. --- Abstract The french emperor, Napoleon, who inhabited Egypt, had introduced the modern civilization of Arab in 1798 to the world. Besides, Franch also introduced the modern products. As the result, many muslims began to have a new view of the time. Turk as a new ruler of muslims world had to take a part for it. It delegated Muhammad Ali Pasha to expelled Franch from Egypt. After finishing the exhausting war, he finally conquered French. Soon, Muhammad Ali Pasha confirmed himself as a new ruler of Egypt and continued the new project which was planned by Franch. World of Islam began to flared up after Germany had been defeated during the World War I in 1918, where Turk joined in it. Egypt were handed down to England as the winner. By the beginning of World War II, Egypt were still controlled by England. It can be seen from the Egypt where allied force base was put in it during the defeat of Germany in North Africa on November 1942. World War II was ended by the allies glory and the the loses of Germany and its supporters. Despite of Egypt had not involved, however, the effects of world War II had arisen the nationalism to get rid of local ruler as the British representative. In addition to this, the glory of Russia as one of the participants of World War II had brought a new view of socialism into Egypt which was adapted by free movement as the basic ideology and values. Next, the free movement opsir who cooperated with Ikhwanul Muslimin became the intellectual actor and locomotive for people in Egypt to have revolution in 1952. DOI : 10.5281/zenodo.556797

Keywords