Jurnal Kelautan Tropis (Jul 2016)

Pertumbuhan dan Prosentase Molting pada Kepiting Bakau (Scylla serrata Forsskäl,1775) dengan Pemberian Stimulasi Molting Berbeda

  • Ali Djunaedi

DOI
https://doi.org/10.14710/jkt.v19i1.597
Journal volume & issue
Vol. 19, no. 1
pp. 29 – 36

Abstract

Read online

Produksi kepiting bakau (S. serratta Forsskäl, 1775) sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan, tingkat kelulushidupan dan prosentase moulting. Studi tentang pengaruh metode perangsangan moulting kepiting bakau merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai metode perangsangan moulting terhadap prosentase moulting, kelulushidupan dan pertumbuhan. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian menggunakan biota uji 120 ekor kepiting bakau (S. serrata Forsskäl, 1775) betina. Perlakuan metode perangsangan moulting yaitu, ablasi, autotomi dan penyuntikan hormon ovaprim dan kontrol, masing-masing diulang 3 kali. Pengamatan dilakukan pada, persentase moulting, kelulushidupan, pertumbuhan dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan sangat nyata (p>0,01) pada berbagai perlakuan metode perangsangan moulting terhadap persentase moulting, kelulushidupan dan pertumbuhan. Perlakuan metode ablasi menunjukkan hasil paling tinggi, dengan persentase moulting 80 ± 10%, kelulushidupan 83,34 ± 5,78% dan laju pertumbuhan spesifik harian 5,36 ± 0,34%/hari. Sedangkan hasil terendah dicapai oleh perlakuan metode autotomi dengan persentase moulting 13,33 ± 5,78%, kelulushidupan 16,67 ± 5,7% dan laju pertumbuhan spesifik harian 1,81 ± 0,22%/hari. Metode ablasi mata baik untuk diterapkan dalam merangsang moulting di dalam pemeliharaan kepiting bakau guna menunjang peningkatan produksi.

Keywords