Sari Pediatri (Dec 2016)

Uji Sensitivitas Salmonella typhi Terhadap Berbagai Antibiotik di Bagian Anak RSUD ULIN Banjarmasin

  • Edi Hartoyo,
  • Ari Yunanto,
  • Lia Budiarti

DOI
https://doi.org/10.14238/sp8.2.2006.118-21
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 2
pp. 118 – 21

Abstract

Read online

Latar belakang. Demam tifoid di Kalimantan Selatan merupakan infeksi usus akut dengan angka kejadian dan angka kematian yang cukup tinggi. Sampai saat ini belum ada data mengenai pola sensitivitas Salmonella typhi terhadap antibiotik, khususnya di Kalimantan Selatan. Tujuan. Untuk mengetahui sensitivitas Salmonela typhi terhadap berbagai antibiotik di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Ulin Banjarmasin. Metoda. Penelitian potong lintang, pada anak dengan gejala klinis demam tifoid yang dirawat di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Ulin periode Januari 2004 - Juni 2004. Darah dibiak pada media bouillon dan agar SS. Kuman yang tumbuh pada biakan tersebut dilakukan uji biokimia, serta uji sensitivitas terhadap antibiotik. Hasil. Salmonella typhi ditemukan pada 52 (73%) sampel darah dari 71 anak dengan gejala demam tifoid. Uji sensitivitas menunjukkan ampisilin, amoksilin, dan kloramfenikol mempunyai sensitivitas masing-masing sebesar 34%, 28%, dan 46%. Asam nalidiksat dan kotrimoksasol mempunyai sensitivitas yang sama sebesar 66%, sedangkan sefiksim dan azitromisin masing-masing sebesar 79%. Siprofloksasin mempunyai sensitivitas tertinggi sebesar 84%, dan tidak ada kuman S. typhi yang resisten terhadap azitromisin. Kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antibiotik siprofloksasin, sefiksim, azitromisin masih sensitif terhadap kuman Salmonella typhi, sedang ampisilin, amoksilin, serta kloramfenikol sudah resisten. Asam nalidiksat dan kotrimoksasol mempunyai sensitivitas menengah, dan tidak ditemukan resistensi terhadap azitromisin.

Keywords