Eksplorium: Buletin Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir (Nov 2011)

Combined Tide and Storm Influence on Facies Sedimentation of Miocene Miri Formation, Sarawak

  • Yuniarti Ulfa,
  • Nasiman Sapari,
  • Zuhar Zahir Tuan Harith

DOI
https://doi.org/10.17146/eksplorium.2011.32.2.2814
Journal volume & issue
Vol. 32, no. 2
pp. 77 – 90

Abstract

Read online

Penelitian ini dilakukan pada batuan sedimen penyusun Formasi Miri (Miosen Tengah - Akhir). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan interpretasi tambahan pada stratigrafi Formasi Miri di Lapangan Miri berdasarkan informasi baru yang dikumpulkan dari singkapan batuan baru di daerah tersebut. Lima singkapan tersebut diteliti secara rinci berdasarkan aspek sedimentologi dan stratigrafi. Berdasarkan litologi, struktur sedimen, geometri perlapisan dan fosil jejak, sedimen penyusun Formasi Miri dikelompokkan ke dalam empat belas litofasies. Pengaruh pasang surut dan badai selama proses pengendapan formasi diindikasikan dari adanya dua kelompok gabungan fasies utama antara lain: (i) didominasi oleh pasang-surut muara, dan (ii) didominasi oleh gabungan fasies gelombang dan badai. Sistem yang didominasi pasang surut muara pada Formasi Miri meliputi variasi sub-lingkungan: mulut muara atau alur pasang surut, dan gosong sungai (dicirikan oleh fasies batupasir dengan perlapisan saling silang dengan lempung yang mengapung), alur muara atau rezim aliran bagian atas dari dataran pasir (dicirikan oleh fasies batupasir berlapis paralel dengan lumpur berlapis), campuran pasang surut normal (dicirikan oleh fasies batupasir berlapis), dan lumpur pasang surut normal (dicirikan oleh fasies batupasir berlapis ritmik-batulumpur dan perlapisan lenticular). Dominasi pengaruh gelombang dan badai bervariasi dari rendah ke menengah (dicirikan oleh fasies batupasir berlapis silang yang hummocky dan batupasir berlapis paralel berulang dan batulanau berlapis), muka pantai bagian atas (dicirikan oleh batupasir berlapis silang yang swaley), muka pantai bagian bawah (fasies batupasir dan batulanau yang bersisipan sampai bioturtbasi), dan transisi lepas pantai (dicirikan oleh fasies batupasir bioturbasi dan batulumpur yang bersisipan dengan batupasir berlapis paralel sampai berlapis silang yang hummocky).

Keywords