Berkala Arkeologi (Nov 1995)
Tata Ruang Masyarakat Pendukung Tradisi Megalitik: Kasus Masyarakat Baduy
Abstract
Hakekat data arkeologi yang terbatas baik kualitas maupun kuantitasnya, memacu kita berupaya keras untuk memperoleh, merekam dan menafsirkan data-data tersebut. Semakin jauh rentang waktu dari sekarang, semakin terbatas data yang sampai kepada kita. Data-data tentang kebudayaan prasejarah, misalnya, sangat terbatas materi yang ada, apalagi untuk menafsirkannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah membuat analogi pada masyarakat sekarang yang masih menjalankan tradisi budaya prasejarah tersebut. Upaya ini sering disebut analogi etnografi atau etnoarkeologi. Dengan melihat praktik yang berlaku pada masyarakat tersebut, diharapkan dapat menjelaskan arti, fungsi, dan lain sebagainya dari benda-benda arkeologi masyarakat pendukungnya.