Jurnal Teknik Sipil (Aug 2019)
Efek Pengurangan Dimensi Mold terhadap Nilai CBR-Unsoaked Material Crushed Limestone Pangandaran
Abstract
California Bearing Ratio (CBR) adalah salah satu parameter geoteknik yang digunakan pada desain konstruksi jalan. Nilai CBR dapat diperoleh baik dari hasil pengujian material di laboratorium maupun di lapangan. Pada pelaksanaan uji CBR di laboratorium, dibutuhkan volume material uji yang cukup besar sehingga membutuhkan biaya yang mahal. Untuk mengurangi biaya dan kebutuhan material uji tersebut maka diperlukan suatu upaya untuk melakukan penelitian terhadap uji CBR laboratorium dengan menggunakan mold (cetakan) uji berdiameter lebih kecil (non-standard) dari mold standard untuk uji CBR. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi efek pengurangan dimensi mold terhadap nilai CBRunsoaked material crushed limestone. Material uji berasal dari daerah Pangandaran, Jawa Barat. Diameter mold uji non-standard yang digunakan untuk uji CBR antara lain adalah: 10,06cm (mold standard Proctor), 7,94cm (mold non-standard A), 4,96cm (mold non-standard B). Ukuran diameter piston ~ 1/3 ukuran diameter mold. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio pengurangan diameter mold berbanding terbalik dengan rasio peningkatan nilai CBR-unsoaked. Rasio pengurangan dimensi mold uji non-standard terhadap dimensi mold uji CBR standard berturut-turut adalah; 0,66 (atau ~ 2/3) untuk mold standard proctor, 0,52 (atau ~ 1/2) untuk mold non-standard A, dan 0,33 (atau ~ 1/3) untuk mold non-standard B. Rasio peningkatan nilai California Bearing Ratio (CBR)-unsoaked dengan mold uji non-standard terhadap nilai CBR-unsoaked dengan mold uji CBR standard beturut-turut adalah; 1,67 (atau ~ 3/2) untuk uji dengan mold standard Proctor, 2,04 (atau ~ 2/1) untuk uji dengan mold non-standard A, dan 3,08 (atau ~ 3/1) untuk uji dengan mold non-standard B.
Keywords