Sari Pediatri (Nov 2016)

Kadar Cystatin-C Serum Sebagai Penanda Fungsi Ginjal Bayi Prematur

  • Dinna Meinardaniawati,
  • Sjarif Hidajat Effendi,
  • Sri Endah Rahayuningsih

DOI
https://doi.org/10.14238/sp15.1.2013.17-22
Journal volume & issue
Vol. 15, no. 1
pp. 17 – 22

Abstract

Read online

Latar belakang. Cystatin-C dipertimbangkan menjadi pemeriksaan potensial pengganti kreatinin serum sebagai penanda fungsi ginjal. Kadar cystatin-C serum lebih mendekati nilai laju filtrasi glomerulus dibandingkan dengan kreatinin serum. Beberapa penelitian menyatakan bahwa cystatin-C dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, dan ras meskipun tidak sebesar pengaruhnya terhadap kreatinin. Tujuan. Menganalisis korelasi kadar cystatin-C serum dengan kreatinin serum dan apakah kadar cystatin-C serum dapat digunakan sebagai penanda fungsi ginjal bayi prematur. Metode. Penelitian observasional analitik, cross-sectional, dilaksanakan Februari−Mei 2012. Subjek adalah bayi prematur usia kehamilan 32–<37 minggu, lahir di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung, RSUD Cibabat Cimahi, dan RSUD Bandung. Dilakukan pemeriksaan kadar cystatin-C serum dengan metode particle-enhanced immunonephelometry dan kreatinin serum dengan metode Jaffe. Uji statistik menggunakan korelasi Pearson, kemaknaan berdasarkan nilai p<0,05. Hasil. Terdapat 37 subjek bayi prematur, 23/37 subjek dilahirkan spontan dengan perbandingan jenis kelamin hampir sama. Kadar cystatin-C dan kreatinin serum rerata adalah 1,68 mg/L (IK 95%; 1,32–2,09) dan 0,99 mg/dL (IK 95%; 0,62–1,48). Hasil analisis mendapatkan korelasi bermakna kadar cystatin-C dengan kreatinin serum (r=0,621; p<0,001). Kesimpulan. Semakin tinggi kadar kreatinin serum, maka semakin tinggi kadar cystatin-C serum. Cystatin-C dipertimbangkan sebagai penanda untuk menilai fungsi ginjal bayi prematur.

Keywords