Teras Jurnal: Jurnal Teknik Sipil (Mar 2024)

Analisis Karakteristik Tanah Gambut Berserat dan Dampaknya Terhadap Infrastruktur

  • Dewi Amalia,
  • Elrich Gratiawan WD Gulo,
  • Faisal Estu Yulianto,
  • Yusmiati Kusuma,
  • Ery Radya Juarti,
  • Apip Pudin

DOI
https://doi.org/10.29103/tj.v14i1.1008
Journal volume & issue
Vol. 14, no. 1
pp. 68 – 82

Abstract

Read online

Abstrak Indonesia merupakan salah satu negara dengan sebaran lahan gambut yang luas. Gambut dikenal sebagai tanah yang bermasalah dalam pekerjaan konstruksi karena memiliki daya dukung yang rendah sehingga tidak dapat menopang pondasi infrastruktur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik tanah gambut di Kalimantan, sehingga penanganan yang tepat dapat ditentukan untuk mengatasi permasalahannya. Studi kasus pada penelitian ini adalah tanah gambut di Bereng Bengkel, Palangkaraya. Karakteristik tanah gambut diidentifikasi melalui serangkaian pengujian tanah berdasarkan Peat Testing Manual 1979. Selain itu, dilakukan juga pengujian Scanning Electron Microscopy untuk melihat morfologi tanah gambut, serta pengujian Fourier Transform Infra-Red untuk mengidentifikasi jenis senyawa yang terdapat di dalamnya. Hasil pengujian tanah di laboratorium menunjukkan bahwa tanah gambut memiliki sifat yang buruk secara geoteknik. Dari hasil pengujian SEM, diketahui adanya makropori dan mikropori pada tanah gambut yang sebagian besar ditempati oleh air. Kemudian, berdasarkan hasil pengujian FTIR, diketahui bahwa tanah gambut memiliki senyawa yang bersifat hidrofilik. Kata kunci: tanah gambut, serat gambut, infrastruktur Abstract Indonesia is one of the countries with a wide distribution of peatlands. Peat is known as a problematic soil in construction work because it has a low bearing capacity that cannot support infrastructure foundations. The objective of this research is to analyze the characteristics of peat soils in Kalimantan, so that appropriate treatments can be determined to overcome the problem. A case study of this research is the peat soil in Bereng Bengkel, Palangkaraya. The characteristics of the peat soil were identified through a series of soil tests based on the Peat Testing Manual 1979. In addition, Scanning Electron Microscopy testing was carried out to look at the morphology of the peat soil, as well as Fourier Transform Infra-Red testing to identify the types of compounds contained therein. The results of soil testing in the laboratory showed that the peat soil had poor geotechnical properties. SEM testing revealed macropores and micropores in the peat soil, most of which were occupied by water. FTIR testing showed that peat soil has hydrophilic compounds. Keywords: peat soil, peat fiber, infrastructure

Keywords