Sari Pediatri (Jun 2017)
Pengaruh Euthyroid Sick Syndrome pada Mortalitas Anak Sakit Kritis
Abstract
Latar belakang. Penelitian di Indonesia tentang pengaruh euthyroid sick syndrome (ESS) pada mortalitas anak memberikan hasil berbeda dan terbatas pada subjek anak dengan sepsis. Tujuan. Menilai pengaruh ESS pada mortalitas dan faktor risiko mortalitas pada anak sakit kritis. Metode. Penelitian kohort prospektif dilakukan pada bulan Mei hingga Juli 2016 di PICU dan HCU RS Dr. Moewardi Surakarta. Sampel 40 anak diambil secara konsekutif. Data dianalisis menggunakan statistik uji x2, uji t, dan regresi logistik dengan program SPSS 20.0. Hasil. Terdapat 40 subjek, 21 anak laki-laki, 25 anak dengan penyakit non bedah dan 27 anak gizi baik. Kejadian ESS terdapat pada 27 (67,5%) anak dan 8 (29,6%) di antaranya meninggal. Faktor risiko yang berhubungan dengan mortalitas adalah skor PELOD ≥20, sepsis dan penggunaan inotropik. Jenis kelamin, usia, status gizi, dan jenis penyakit tidak berhubungan dengan mortalitas. ESS tidak berpengaruh terhadap mortalitas (p=0,120; OR 5,05; IK95%: 0,56-45,64). Hasil analisis multivariat menunjukkan skor PELOD ≥20 merupakan faktor risiko utama mortalitas (p=0,042; OR 14,48; IK95%: 1,10-190,42). ESS tidak berpengaruh terhadap mortalitas (p=0,120; OR 5,05; IK95%: 0,56-45,64). Kesimpulan. Euthyroid sick syndrome tidak berpengaruh pada mortalitas anak sakit kritis, ESS terjadi pada 67,5% anak sakit kritis, dan skor PELOD ≥20 merupakan faktor risiko utama mortalitas.
Keywords