Jurnal Riptek (Dec 2019)
KAJIAN AKSESIBILITAS UMKM DAN IKM TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN DI KOTA SEMARANG
Abstract
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui preferensi UMKM dan IKM Kota Semarang terhadap aksesibilitas pembiayaan lembaga keuangan, untuk mengetahui besaran penyaluran pembiayaan UMKM IKM, untuk mengidentifikasi faktor yang menjadi penyebab rendahnya aksesibilitas, dan untuk memberikan strategi peningkatan kemampuan UMKM dan IKM terhadap aksesibilitas lembaga keuangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan responden pelaku usaha UMKM dan IKM (berjumlah 100 responden) serta perwakilan lembaga keuangan, dan OJK. Analisis yang digunakan adalah mixed method dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan 66% pelaku UMKM IKM mengalami kesulitan dalam mencari pinjaman modal di lembaga keuangan. Penyaluran Kredit Usaha rakyat (KUR) di Kota Semarang dengan nilai akad Rp. 621.959.783.457. Mayoritas pelaku UMKM IKM di Kota Semarang meminjam di Lembaga keuangan bank dibandingkan Lembaga keuangan non bank. Jumlah dana yang disalurkan oleh Lembaga keuangan kepada UMKM di Kota Semarang sebesar Rp 22.774.663.687.032, sedangkan Lembaga keuangan non bank Rp 104.836.360.801. Untuk kredit WIBAWA yang disalurkan Rp 3.024.000.000. Faktor penyebab rendahnya tingkat aksesibilitas usaha kecil mikro terhadap kredit adalah tingginya tingkat suku bunga, aspek legalitas, tidak memiliki tambahan agunan, pengusaha tidak mengetahui prosedur pengajuan kredit, dan rendahnya kemampuan dalam pembukuan yang profesional. Adapun strategi yang digunakan adalah mengkombinasikan hasil SWOT yaitu Pelatihan dan Pendampingan UMKM dan IKM dalam pembuatan laporan keuangan, sosialisasi dan pendampingan untuk membuat IUMK dan NPWP, Pengenalan UMKM kepada sumber pembiayaan (Bank dan Non Bank), memberi pelatihan perhitungan kredit yang tepat dan sesuai berdasarkan kebutuhan pengembangan UMKM dan IKM.