Jurnal Informatika (Apr 2024)
Pengelompokan Kasus Tuberculosis Dengan Algoritma K-Means Berdasarkan Kelurahan di Kota Bogor
Abstract
Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah sampai saat ini, angka kesakitan dan kematian akibat bakteri ini pun sangat tinggi. Penyakit TBC masih menjadi masalah kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia terkhususnya di Jawa Barat Kota Bogor. Dengan luas wilayah Kota Bogor sebesar 11.850 Ha, tidak bisa dipungkiri bahwa terdapat penyebaran penyakit menular di Kota Bogor, penyakit menular di Kota Bogor masih cukup tinggi yang didominasi oleh penyakit TBC, DBD, dan HIV. Dengan banyaknya data kasus penyakit TBC di Kota Bogor diperlukan pengelompokkan penyakit TBC untuk mengetahui wilayah kelurahan mana saja yang kasus TBCnya itu tinggi atau rendah. Diperlukan metode yang cepat dan akurat untuk menentukan cluster di suatu daerah, karena dapat menjadi salah satu kunci pencegahan atau penyuluhan terkait penyakit TBC. Salah satu metode clustering adalah algoritma K-Means algoritma ini dapat membagi data menjadi satu atau lebih cluster dengan karakteristik yang mirip, metode ini mampu mencapai akurasi serta kecepatan prosesnya juga relatif tinggi. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan bagi Dinas Kesehatan Kota Bogor sebagai data rujukan untuk menindak lanjuti penyebaran penyakit TBC di Kota Bogor. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan algoritma K-Means diperoleh evaluasi dengan Silhouette Coefficient dipilih dua cluster karena memiliki nilai yang paling tinggi. Kelompok penyakit TBC tertinggi berada di cluster 2 dengan jumlah 22 kelurahan di Kota Bogor. Tuberculosis (TB) is an infectious disease that is still a problem today, the morbidity and mortality rate due to this bacteria is very high. TB is still a health problem both in the world and in Indonesia, especially in West Java, Bogor City. With an area of 11,850 hectares, it is undeniable that there is a spread of infectious diseases in Bogor City, infectious diseases in Bogor City are still quite high, dominated by tuberculosis, dengue fever, and HIV. With so much data on TB cases in Bogor City, it is necessary to group TB diseases to find out which urban villages have high or low TB cases. A fast and accurate method is needed to determine clusters in an area, because it can be one of the keys to prevention or counseling related to TB disease. One of the clustering methods is the K-Means algorithm, this algorithm can divide data into one or more clusters with similar characteristics, this method is able to achieve accuracy and the speed of the process is also relatively high. This research is expected to be used for the Bogor City Health Office as reference data to follow up on the spread of TB disease in Bogor City. Based on the results of research using the K-Means algorithm, evaluation with Silhouette Coefficient, two clusters were selected because they had the highest value. The highest TB disease group is in cluster 2 with a total of 22 villages in Kot.
Keywords