Journal of Aquaculture and Fish Health (Jan 2019)

EFEK PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP PERUBAHAN JUMLAH TOTAL HEMOSIT DAN DAYA TAHAN TERHADAP STRES SALINITAS PADA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei)

  • Okky Hermawan,
  • Woro Hastuti Satyantini,
  • Prayogo Prayogo

DOI
https://doi.org/10.20473/jafh.v5i3.11330
Journal volume & issue
Vol. 5, no. 3
pp. 100 – 107

Abstract

Read online

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan suatu komoditas unggulan industri perikanan Indonesia. Pada budidaya udang vaname, muncul beberapa kendala, yaitu adanya serangan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Hal tersebut dapat diatasi dengan pemberian imunostimulan untuk pencegahan penyakit melalui peningkatan sistem imun udang. Kitosan adalah salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai imunostimulan. Kitosan dapat meningkatkan sistem imun. Stres merupakan respon fisiologis yang terjadi saat hewan berusaha mempertahankan kondisi tubuhnya dari perubahan lingkungan. Faktor lingkungan seperti suhu, oksigen terlarut dan salinitas dapat menyebabkan terjadinya perubahan jumlah total hemosit. Jumlah total hemosit dapat digunakan untuk mengetahui status kesehatan udang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penambahan kitosan pada pakan terhadap perubahan jumlah total hemosit dan daya tahan terhadap stres salinitas pada udang vaname (Litopenaeus vannamei). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan serta empat ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah penambahan kitosan sebesar 0 mg/kg pakan (A1), 250 mg/kg pakan (A2), 500 mg/kg pakan (A3) dan 1000 mg/kg pakan (A4). Parameter yang diamati adalah jumlah total hemosit selama 14 hari pemeliharaan, 24 jam dan 48 jam setelah uji stres salinitas, kelangsungan hidup saat uji stres salinitas dan kualitas air. Data dianalisis menggunakan Analisis Varian (Anova) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa penambahan kitosan pada pakan selama 14 hari pemeliharaan dan selama 24 jam setelah uji stres salinitas memberikan pengaruh yang berbeda nyata (p<0,05) terhadap jumlah total hemosit udang vaname dengan jumlah total hemosit tertinggi diperoleh pada perlakuan A2 (250 mg kitosan/kg pakan). Empat puluh delapan jam setelah uji stres salinitas tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah total hemosit udang vaname dan kelangsungan hidup udang vaname.

Keywords