Teknika (Nov 2014)

PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU PYROLISIS TERHADAP NILAI KALOR BRIKET TEMPURUNG KELAPA SAWIT

  • Ni Ketut Caturwati,
  • Endang Suhendi,
  • Eko Prasetyo

DOI
https://doi.org/10.36055/tjst.v10i2.6677
Journal volume & issue
Vol. 10, no. 2
pp. 162 – 168

Abstract

Read online

Sumber energi utama yang selama ini dipergunakan dalam kehidupan manusia merupakan sumber energi yang berasal dari bahan bakar fosil, dimana harga bahan bakar ini semakin mahal akibat cadangan energi yang kian terbatas. Untuk itu berbagai upaya dilakukan dalam mencari energi alternative yang mungkin dapat dipergunakan sebagai pengganti energi fosil. Pemanfaatan limbah seperti tempurung kelapa sawit telah mulai dilakukan dengan membuatnya menjadi briket sehingga memiliki nilai kalor yang cukup besar sebagai bahan bakar alternatif pengganti batubara atau bahan bakar lain seperti minyak dan gas. Dalam penelitian ini dilakukan proses pyrolisis terhadap tempurung kelapa sawit dengan variasi temperatur pirolisis : 200 °C, 300 °C, 350 °C dan 400 °C dengan waktu pirolisis selama : 1 jam, 1,5 jam dan 2 Jam. Padatan (Char) hasil pyrolisis dibuat sebagai bahan baku briket. Dilakukan pengujian nilai kalor dari briket yang dihasilkan melalui proses pyrolisis dengan variasi temperatur dan waktu proses. Hasil pengujian nilai kalor briket menunjukkan proses pyrolisis dengan temperatur 400 °C serta waktu proses 1 jam menghasilkan nilai kalor tertinggi sebesar 7070 cal/gram. Nilai ini mendekati nilai kalor batubara berkualitas (antrasit) yang memiliki nilai kalor 31 kJ/gr atau setara dengan 7405 cal/gram.

Keywords