Sari Pediatri (Nov 2016)

Status Gizi, Eosinofilia dan Kepadatan Parasit Malaria Anak Sekolah Dasar di Daerah Endemis Malaria

  • M. Mexitalia,
  • IGK Oka Nurjaya,
  • Agus Saptanto,
  • Moedrik Tamam,
  • I. Hartantyo,
  • Ag. Soemantri

DOI
https://doi.org/10.14238/sp9.4.2007.274-80
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 4
pp. 274 – 80

Abstract

Read online

Latar belakang. Interaksi antara infeksi, status gizi dan imunitas telah lama diketahui, tetapi penelitian tentang interaksi ini di daerah endemis malaria masih terbatas. Tujuan. Bertujuan untuk mengetahui hubungan kepadatan parasit malaria dengan status gizi, kadar hemoglobin dan respon eosinofilia pada anak sekolah dasar di daerah endemis malaria. Metode. Penelitian belah lintang pada anak SD yang dipilih secara cluster random sampling di Kabupaten Sumba Timur Nusa Tenggara Timur pada tahun 2003. Diambil data status gizi, kadar hemoglobin, kepadatan parasit malaria dan jumlah eosinofilia dari darah subjek. Hasil. Dari 137 anak (57 laki-laki dan 83 perempuan) dengan rerata umur (11,5 ± 1,37) tahun, didapatkan gizi kurang 63,6%. Tiga belas persen anak terdapat parasit malaria pada sediaan darah, eosinofilia pada 32,9% anak. Kepadatan parasit malaria tinggi 7,9%. Kepadatan parasit malaria tidak berhubungan dengan jenis kelamin, suku bangsa dan status gizi, tetapi kepadatan parasit malaria tinggi meningkatkan risiko anemia 2,1 kali (RP 2,1; 95% KI 1,6-2,8 ; p=0,006) dan tidak terjadinya respon eosinofilia 2,9 kali (RP 2,9; 95% KI 1,9-4,2 ; p=0,001) . Kesimpulan. Sebagian besar anak mempunyai status gizi kurang. Kepadatan parasit malaria tidak berhubungan dengan jenis kelamin, suku bangsa dan status gizi. Tetapi kepadatan parasit malaria yang tinggi akan meningkatkan risiko anemia 2,1 kali dan tidak adanya respon eosinofilia 2,9 kali.

Keywords