Al-Mashrof (Apr 2021)

INTEGRASI INDEKS HARGA SAHAM SYARIAH INDONESIA PADA PASAR MODAL SYARIAH DI INDIA, JAPAN, MALAYSIA, CHINA MENGGUNAKAN METODE VECTOR ERROR CORRECTION MODEL (VECM)

  • Novia A,
  • A Zuliansyah,
  • Gustika Nurmalia

DOI
https://doi.org/10.24042/al-mashrof.v2i1.8798
Journal volume & issue
Vol. 2, no. 1
pp. 36 – 55

Abstract

Read online

Analisis integrasi pasar modal syariah di Asia membawa implikasi penting bagi portofolio para investor. Para investor dapat membentuk portofolio yang optimal dan dapat melakukan diversifikasi risiko dengan adanya integrasi pasar modal syariah. Hal tersebut berdampak terhadap keputusan investasi yang dibuat oleh investor internasional dalam pembentukan portofolio saham sayriah di Asia. Disamping itu, analisis kointegrasi juga membawa implikasi terhadap pengambil kebijakan (policy makers). Bagi investor internasional, dengan derajat integrasi pasar modal syariah yang masih rendah dengan dua vektor yang terkointegrasi membawa implikasi terhadap teori portofolio modern yang menganjurkan kepada investor untuk mendiversifikasi asetnya pada pasar saham antar negara. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan objek penelitian 5 negara di Asia yaitu Indonesia, Malaysia, China, India, Japan dengan periode Maret 2017 - Oktober 2019. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Metode Vector Error Correction Model (VECM), metode VECM ini digunakan untuk memodelkan data time series yang jumlah keseluruhan datanya yaitu sebanyak 670 data indeks harga saham syariah yang meliputi negara Indonesia, India Japan, Malaysia, dan China. Berdasakan hasil penelitian dengan beberapa uji yaitu meliputi Uji Stasioneritas, Uji Lag Optimum, Uji Stabilitas VAR, Uji Kointegrasi, Uji Causality, Uji VECM, Uji Impluse Respon, dan Uji Forecasting Error Variance Decomposition (FEVD). Dapat simpulkan bahwa dalam jangka panjang pasar modal syariah di Indonesia terintegrasi dengan beberapa pasar modal syariah di kawasan Asia yaitu pasar modal syariah China dan India. Sementara itu pasar modal syariah di Jepang dan Malaysia tidak saling terintegrasi. Dengan ini disimpulkan bahwa saham syariah China direspon positif oleh Indonesia mulai dari awal periode hingga akhir periode dan mulai stabil pada periode ke-26 dengan nilai sebesar 0.778661. Saham syariah Jepang direspon positif oleh Indonesia mulai dari awal periode hingga akhir periode dan mulai stabil pada periode ke-47 dengan nilai sebesar 0.179497. Saham syariah Malaysia direspon positif oleh Indonesia mulai dari awal periode hingga akhir periode dan mulai stabil pada periode ke-47 dengan nilai sebesar 0.090272. Saham syariah India direspon positif oleh Indonesia mulai dari awal periode hingga akhir periode dan mulai stabil pada periode ke-50 dengan nilai sebesar 0.800065. Kata Kunci : Integrasi, Asia, Pasar Modal Syariah, Vector Error Correction Model (VECM)