Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi) (Dec 2021)

PERBEDAAN YANG BERTEGUR SAPA: KISAH PERSAUDARAAN BEDA AGAMA DARI KAMPUNG LEMPAKE

  • Syamsurijal Syamsurijal

DOI
https://doi.org/10.18784/smart.v7i2.1259
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 2
pp. 208 – 217

Abstract

Read online

Dalam beberapa penelitian tentang kerukunan beragama di kota Samarinda, selalu tergambar kota ini memiliki beberapa persoalan. Secara umum masyarakat memang terlihat hidup tenang dan damai, tetapi relasi antara penganut agama di grass root tidak akrab. Hanya melebur saat ada acara-acara resmi yang dilakukan oleh pemerintah, tetapi dalam kehidupan sehari-hari cenderung berjarak satu sama lain. Tulisan ini ingin menunjukkan, bahwa di tengah-tengah masyarakat yang hubungannya terlihat canggung, masih ada komunitas tertentu yang mempraktikkan kerukunan beragam secara tulus. Praktik semacam itu perlu dituliskan karena bisa menjadi energi positif bagi komunitas lainnya untuk membangun kerukunan beragama yang serupa. Dengan metode penelitian kualitatif, peneliti menelusuri kehidupan dan relasi masyarakat beda agama di salah satu kelurahan di kota Samarinda. Hasilnya, ditemukan fakta yang menarik, ternyata masih ada komunitas tertentu di Samarinda yang mempraktikkan toleransi agama secara tulus. Masyarakat di kampung itu tidak hanya rela bertetangga dengan orang yang berbeda agama, tetapi juga menyambutnya dengan mesra untuk menjadi bagian dari keluarga besar di kampung itu. Suatu kehidupan yang bisa menghormati perbedaan karena merasa perbedaan justru menjadi modal sosial mereka untuk membangun kampung halaman. Kehidupan yang tidak hanya harmonis, tapi saling menyapa dan tolong menolong antara pemeluk agama yang berbeda. Itulah praktik kerukunan beragama di kelurahan Lempake-Samarinda Utara, Kota Samarinda. Praktik kerukunan beragama ini boleh dikatakan sebentuk model Best Practice Toleransi yang masih berlangsung di tengah denyut kehidupan masyarakat Samarinda yang semakin berjarak satu sama lain.

Keywords