Sari Pediatri (Nov 2016)

Kecenderungan Gangguan Perilaku pada Anak dengan Sindrom Nefrotik

  • Diarum Puspasari,
  • Indria Laksmi Gamayanti,
  • Madarina Julia

DOI
https://doi.org/10.14238/sp17.1.2015.1-8
Journal volume & issue
Vol. 17, no. 1
pp. 1 – 8

Abstract

Read online

Latar belakang. Sindrom nefrotik (SN) merupakan suatu penyakit kronis yang memiliki tingkat kekambuhan tinggi sehingga rentan mengalami gangguan perilaku. Tujuan. Menilai perbedaan prevalensi gangguan perilaku pada anak dengan SN dibandingkan anak dengan penyakit kronis lainnya, baik yang mendapatkan terapi steroid maupun tidak. Metode. Penelitian potong lintang yang melibatkan 33 anak pasien SN, 33 anak penyakit kronis dengan terapi steroid (KrS), dan 33 anak penyakit kronis tanpa terapi steroid (KrNS) usia 3–16 tahun di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta. Deteksi gangguan perilaku diukur menggunakan instrumen strength and difficulty questionnair (SDQ). Hasil. Prevalensi gangguan perilaku dan peer problems lebih banyak pada SN (36,4% dan 27,3%) dibandingkan KrS (9,1% dan 9,1%) dan KrNS(3% dan 3%). Dosis kumulatif steroid tinggi (OR 11,64; IK95% 2,33-58,06; p=0,003), frekuensi mondok lebih 2 kali (OR 10,08; IK95% 1,7-59,65; p=0,01) dan usia muda (OR 22,87; IK95% 1,9-274,71; p=0,01) merupakan faktor risiko terjadi gangguan perilaku. Faktor risiko peer problems adalah menderita SN (OR 12; IK95% 1,42-101,2; p=0,02) dan frekuensi mondok lebih dari 2 kali (OR 4,9; IK95% 1,31-18,24; p=0,01). Kesimpulan. Prevalensi gangguan perilaku dan peer problems ditemukan lebih banyak pada SN dibanding penyakit kronis lain, tetapi gangguan tersebut lebih dipengaruhi oleh dosis kumulatif steroid tinggi, frekuensi rawat lebih dari 2 kali, dan usia muda dibandingkan dengan penyakitnya

Keywords