Majalah Kedokteran Andalas (May 2017)

Perubahan fungsi kognitif dan psikomotor residen anestesiologi dan terapi intensif setelah 32 jam kerja

  • Muhammad Zulfadli Syahrul,
  • Muhammad Ruswan Dachlan,
  • Arif Hari Martono Marsaban,
  • Diatri Nari Lastri

DOI
https://doi.org/10.22338/mka.v40.i1.p19-30.2017
Journal volume & issue
Vol. 40, no. 1
pp. 19 – 30

Abstract

Read online

Anestesiologis yang bertugas di IGD dapat menjalani jam kerja 24 jam. Anestesiologis yang lelah mempunyai konsekuensi menurunnya fungsi kognitif dan psikomotor. Peserta PPDS Anestesiologi menjalani 32 jam kerja saat bertugas jaga IGD. Tujuan: Untuk mengetahui perubahan fungsi kognitif dan psikomotor PPDS Anestesiologi setelah menjalani 32 jam kerja. Metode: Penelitian ini mengobservasi 69 peserta PPDS Anestesiologi yang menjalani 32 jam kerja. Setiap peserta PPDS diperiksa fungsi kognitif dan psikomotor pada jam kerja ke-0 dan setelah 32 jam. Jumlah tidur ketika bertugas jaga dicatat. Fungsi kognitif diperiksa dengan MoCa-Ina dan psikomotor dengan grooved pegboard. Hasil: Secara statistik didapatkan penurunan bermakna fungsi kognitif (p=0,00) dan psikomotor pada tangan dominan/non-dominan (p=0,00/p=0,00), tetapi secara klinis fungsi kognitif dan psikomotornya masih dalam batas normal. Tidak terdapat pengaruh lamanya tidur dengan fungsi kognitif (p=0,121) dan psikomotor (p=0,282/p=0,317) setelah 32 jam kerja pada peserta PPDS Anestesiologi tidur minimal 5 jam dengan tidur kurang dari 5 jam. Kesimpulan: Fungsi kognitif dan Psikomotor peserta PPDS Anestesiologi setelah menjalani 32 jam kerja terbukti menurun, sedangkan lamanya tidur tidak terbukti mempengaruhi fungsi kognitif dan psikomotor.

Keywords