JLI: Jurnal Litbang Industri (Jun 2014)

Sifat Tahan Luntur dan Intensitas Warna Kain Sutera Dengan Pewarna Alam Gambir (Uncaria gambir Roxb) Pada Kondisi Pencelupan dan Jenis Fiksator Yang Berbeda

  • Failisnur Failisnur,
  • Sofyan Sofyan

DOI
https://doi.org/10.24960/jli.v4i1.634.1-8
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 1
pp. 1 – 8

Abstract

Read online

Gambier (Uncaria gambir Roxb) contains tannin compounds that can be used as a dye for textile products. Tannins are complex compounds in plant tissues when reacted with certain metal ions will form a specific colour. Result of strength and colour direction depend on dyeing condition and kind of fixator in fixation process. Purpose of the research to decide a right of dyeing condition and kind of fixator which were desired in order to produce colour variation, colour strength value, and a good colour fastness. The dyeing was conducted in hot condition (60-70ºC) in room temperature (27-30ºC) with fixator Al2(SO4)3, CaO,, and FeSO4. Result of the research was found a colour direction that was variative enough on silk fabrics started from yellow, golden yellow, brownish red, brown, moss green until blackish green. The optimum condition was obtained in hot dyeing (60-70ºC), kind of fixator CaO that produced intensity and higher darkness colour (K/S value) as high as 19.174 and colour fastness of washing 40oC, bright light and heat pressure was good and very good (4-5).ABSTRAK Gambir (Uncaria gambir Roxb) mengandung senyawa tanin yang dapat digunakan sebagai pewarna pada produk tekstil. Tanin merupakan senyawa komplek pada jaringan tumbuhan yang bila direaksikan dengan ion-ion logam tertentu akan membentuk warna yang spesifik. Intensitas dan arah warna kain yang dihasilkan sangat ditentukan oleh kondisi saat pencelupan dan jenis fiksator pada proses fiksasi. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan kondisi pencelupan yang tepat dan pemilihan jenis fiksator yang diinginkan dalam menghasilkan variasi warna, nilai intensitas dan ketahanan luntur warna yang baik. Pencelupan dilakukan dalam suasana panas (60-70ºC) dan pada suhu kamar (27-30ºC), dengan pembangkit warna (fiksator) Al2(SO4)3 (tawas), CaO(kapur tohor) dan FeSO4 (tunjung). Hasil penelitian didapatkan arah warna yang cukup variatif pada kain sutera mulai dari kuning, kuning keemasan, merah kecoklatan, coklat, hijau lumut sampai hijau kehitaman. Kondisi optimum diperoleh pada pencelupan panas (60-70ºC), jenis fiksator CaO yang menghasilkan intensitas dan ketuaan warna lebih tinggi (nilai K/S) sebesar 19,174 dan ketahanan luntur warna terhadap pencucian 40ºC, sinar terang hari dan penekanan panas bernilai baik sampai sangat baik (4-5).

Keywords