Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir (Jun 2024)
THEO-SEXOLOGY IN THE QUR’ANIC EXEGESIS: A STRATEGY FOR FAMILY RESILIENCE OF MIGRANT WORKERS IN INDONESIA
Abstract
Kekerasan seksual sebagai kejahatan kemanusiaan dalam ketahanan keluarga buruh migran disebabkan oleh minimnya kemampuan kognitif dan etik orientasi seksual mendasar di di dalam agama. Penelitian berupaya memformulasikan nilai etik pendidikan seksual preventif di dalam studi Al Qur’an sebagia pedoman pendidikan seksual di dalam keluarga. Telaah literatur yang dikaji secara deskriptif analitis melalui studi tafsir tematik struktural Toshihiko Isutzu di mana data di analisis menggunakan teori ketahanan keluarga. Hasilnya, pertama, konsep ketahanan keluarga dalam Al Qur’an berorientasi pada tiga tipe yaitu zurriyyatan muslimatan, zurriyatan t}ayyiba dan zurriyyat hafiz}a dengan karakteristik nilai pendidikan. Kedua, seksual preventif yang ditunjukkan di dalam term konseptual yang tidak kurang dari 6 seperti; al-Hartsu (حرث), al-Raftsu (الرفث), Al-Nikāḥ (نكاح), al-Zaujiyyah (الزوجية), al-Bid’u (البضع), al-Farju (الفرج) dan seterusnya. Istilah konseptual tersebut berimplikasi pada paradigma seksologi yang sehat sebagai dasar nilai pendiddikan seksual pada anak usia dini hingga remaja dan dewasa. Ketiga, nilai pendidikan seksual sebagai strategi ketahanan keluarga memberikan tiga paradigma seksologi yaitu fisiologis, psikologis, sosial, humanisme, ritual dan spiritual. Melalui paradigma tersebut diharapkan dapat menekan tindakan kekerasan maupun orientasi seksual.
Keywords