Jurnal Teknologi Pertanian Andalas (Sep 2021)

PENGAMBILAN MINYAK ATSIRI BUNGA MELATI DENGAN METODE ENFLEURASI

  • Elmi Sundari,
  • Pasymi Pasymi,
  • Erti Praputri,
  • Sofyan Sofyan

DOI
https://doi.org/10.25077/jtpa.25.2.175-182.2021
Journal volume & issue
Vol. 25, no. 2
pp. 175 – 182

Abstract

Read online

Pengambilan minyak melati (Jasminum sambac) dengan metode enfleurasi telah dilakukan dengan memvariasikan waktu enfleurasi dan jenis adsorben. Metode enfleurasi dapat mencegah kerusakan minyak atsiri yang diperoleh karena dilakukan pada suhu rendah. Tujuan penelitian untuk melihat jenis adsorben dan berat bunga yang tepat untuk mendapatkan minyak melati optimum. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan jenis adsorben (mentega putih dan mentega kuning) dan waktu enfleurasi (6, 10, 12, 16, dan 20 hari). Parameter yang diamati adalah rendemen, komponen minyak, densitas, aroma dan warna minyak yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan adsorben mentega putih lebih efektif dibandingkan mentega kuning dengan perolehan minyak atsiri tertinggi pada waktu enfleurasi 20 hari dan jumlah bunga 230 gram dengan rendemen 8,69%. Perolehan minyak terendah dengan rendemen 5,21% menggunakan adsorben mentega kuning pada waktu enfleurasi 10 hari dengan berat bunga 115 gram. Komponen-komponen dominan yang terdeteksi dalam minyak diantaranya adalah linalool (8,82%), benzyl acetat (4,58%), hexyl salicylate (4,90%), 1-Phenanthrenecarboxylic acid (5,99%), versalide (3,14%), dan 3-phenyl-propenal (3,29%). Minyak melati yang dihasilkan berwarna kuning muda jernih dengan densitas berkisar antara 0,8821-0,8845 g/mL pada penggunaan adsorben mentega putih dan 0,8175-0,8675 g/mL dengan adsorben mentega kuning. Hasil uji organoleptik menunjukkan rata-rata panelis menyukai aroma dan warna pada minyak melati pada perlakuan waktu enfleurasi 6, 10, dan 12 hari dengan tingkat kesukaan panelis 100% suka

Keywords