Sari Pediatri (Jun 2024)

Penggunaan Protokol Penyapihan Sedasi dalam Mencegah Sindrom Putus Obat pada Anak yang Sakit Kritis

  • Agustina Kadaristiana,
  • Muljadi M Djer,
  • Yogi Prawira

DOI
https://doi.org/10.14238/sp26.1.2024.54-62
Journal volume & issue
Vol. 26, no. 1
pp. 54 – 62

Abstract

Read online

Latar belakang. Sedasi merupakan obat esensial pada perawatan anak sakit kritis, tetapi penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan sindrom putus obat. Sampai saat ini belum ada pedoman penyapihan sedasi di unit intensif anak. Tujuan. Mengetahui peran protokol penyapihan sedasi dalam menurunkan kejadian sindrom putus obat. Metode. Penelusuran literatur dilakukan melalui PubMed, Cochrane Library, dan Embase untuk mencari artikel yang relevan. Hasil. Tiga studi memenuhi kriteria eligibilitas, yaitu dua uji klinis terandomisasi dan satu kohort prospektif. Masing-masing memiliki protokol penyapihan sedasi yang berbeda. Meskipun tingkat keabsahannya lemah, penggunaan protokol penyapihan sedasi menggunakan titrasi dan konversi obat bermanfaat dalam menurunkan sindrom putus obat, mempersingkat durasi penyapihan sedasi, dan lama rawat. Kesimpulan. Protokol penyapihan sedasi yang mudah digunakan dengan obat-obatan yang ada di Indonesia perlu dikembangkan.

Keywords