Sari Pediatri (Jun 2020)
Hubungan Kadar Plasma Chemerin dengan Homeostasis Model Assessment Insulin Resistance pada Remaja Obesitas
Abstract
Latar belakang. Obesitas pada anak berhubungan dengan meningkatnya risiko sindrom metabolik, seperti resistensi insulin. HOMA-IR merupakan marker yang sering digunakan untuk menilai resistensi insulin. Chemerin merupakan protein 18 kDa yang dihasilkan jaringan adiposa, berfungsi sebagai chemoatractant memegang peran penting berkontribusi terhadap perkembangan inflamasi dan resistensi insulin. Tujuan. Untuk mengetahui hubungan kadar chemerin dengan HOMA-IR pada remaja obesitas. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan pada 3 sekolah menengah umum (SMU) di kota Padang. Jumlah sampel berjumlah 28 remaja obesitas dan 28 remaja dengan IMT normal. Obesitas ditentukan berdasarkan nilai IMT, HOMA-IR dihitung berdasarkan rumus yang menggunakan nilai glukosa dan insulin puasa. Glukosa diukur dengan metode glucose hexokinase fotometrik, insulin diperiksa dengan metode chemiluminessence immunoassay dan kadar plasma chemerin dengan metode ELISA. Data dianalisis dengan sistem komputerisasi dengan uji korelasi. Hasil. Kadar plasma chemerin lebih tinggi pada kelompok obesitas dibandingkan kontrol 121,52 (SD 2,09) ng/ml vs 97,23(SD 2,41) ng/ml, p: 0,001 dan pada kelompok obesitas dengan resistensi insulin dibandingkan non resistensi insulin 133,1(SD 19,24) vs 115,09 (SD 19,52), p=0,001. Terdapat hubungan lemah kadar chemerin dengan nilai HOMA-IR pada obesitas (r=0,382;p=0,045) dan hubungan lemah kadar chemerin dengan nilai HOMA-IR pada obesitas resistensi insulin (r=0,297;p=0,405). Kesimpulan. Terdapat hubungan lemah kadar chemerin dengan nilai HOMA-IR pada remaja obesitas, dan hubungan lemah kadar chemerin dengan nilai HOMA-IR pada obesitas resistensi insulin.
Keywords