Ilmu Kelautan (Sep 2015)

Land Subsidence Affects Coastal Zone Vulnerability (Pengaruh Penurunan Tanah Terhadap Kerentanan Wilayah Pesisir)

  • Pra Luber Agung Wibowo,
  • Agus Hartoko,
  • Ambariyanto Ambariyanto

DOI
https://doi.org/10.14710/ik.ijms.20.3.127-134
Journal volume & issue
Vol. 20, no. 3
pp. 127 – 134

Abstract

Read online

Vast development of urban cities in coastal area has caused rapid degradation of the environment. Coastal zone vulnerability is mainly influenced by sea level rise, land subsidence, storm surge, sediment transport, socio-economic and coastal management policies. Present study investigates the main factor influences coastal vulnerability of developing coastal urban city at north coast of Java. Two factors were observed in the study; firstly land subsidence was observed by geodetic and leveling methods. Secondly, tidal inundation was measured by field work and participatory mapping. Tidal inundation model was performed using spatial model. Physical vulnerability model was conducted by scoring and weighting. The results show that Average rate of land subsidence between 2003-2014 is -0,021 (0,0-0,091) m.yr-1. Tidal inundation in 2014 covering 1286.29 hectares, where the highest impact happened at brackish water pond (969.63 ha). Tidal inundation prediction on 2031 will inundate ​​1786.76 ha, which the largest tidal inundation is in the residential area (646.85 ha). Coastal zone vulnerability in the research areas predominantly was influenced by land subsidence, and classified in moderate vulnerable. Land subsidence happened due to most of research areas are consists of alluvial plains morphology units that are still in consolidation process. Land subsidence conditions strongly influence the extent of tidal inundation in the future. Keywords: land subsidence, tidal inundation, vulnerability, coastal zones Pesatnya perkembangan kota di daerah pesisir menyebabkan degradasi lingkungan secara cepat. Kerentanan wilayah pesisir sangat dipengaruhi oleh kenaikan permukaan laut, penurunan tanah, gelombang badai, transport sedimen, kebijakan sosial ekonomi dan manajemen pesisir. Penelitian ini meneliti faktor utama yang mempengaruhi kerentanan pesisir pada pengembangan kota pesisir di pantai utara Jawa. Dua faktor yang diamati dalam penelitian ini; pertama penurunan tanah diamati dengan metode geodetik dan leveling. Kedua, genangan rob diukur dengan survei lapangan dan pemetaan partisipatif. Model genangan rob dilakukan dengan menggunakan model spasial. Model kerentanan fisik dilakukan dengan scoring dan pembobotan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat penurunan tanah antara tahun 2003-2014 adalah -0.021 (0,0-0091) m.th-1. Genangan rob pada 2014 seluas 1.286,29 ha, dimana dampak tertinggi terjadi di area tambak (969,63 ha). Prediksi genangan rob pada 2031 akan menggenangi 1.786,76 ha, dimana genangan rob terbesar berada di area perumahan (646,85 ha). Kerentanan wilayah pesisir di wilayah penelitian dominan dipengaruhi oleh penurunan tanah, dan diklasifikasikan dalam kerentanan sedang. Penurunan tanah terjadi karena sebagian besar daerah penelitian terdiri dari unit morfologi dataran aluvial yang masih dalam proses konsolidasi. Kondisi penurunan tanah sangat mempengaruhi luasan genangan rob di masa depan. Kata kunci: penurunan tanah, genangan rob, kerentanan, kawasan pesisir