Jentera: Jurnal Kajian Sastra (Sep 2017)

KEARIFAN LOKAL DALAM SASTRA INDONESIA

  • Teguh Supriyanto

DOI
https://doi.org/10.26499/jentera.v3i2.434
Journal volume & issue
Vol. 3, no. 2
pp. 86 – 94

Abstract

Read online

The Goal of this research is to identify and to discribe (1) the work of the classical Indonesian literature still oriented to the local wisdom (2) the work of modern Indonesian literature-period 2000 th still oriented to the local wisdom. The data were taken by using random sampling. Using the structural-semiotics method and dialectics method can be found (1) the work of the classical Indonesian literature still oriented to the local wisdom. The character values are still looked after by the writers. in 2000-th, the writers are still loyalty to the local wisdom. The research implicate that the works of modern Indonesian literature, aspecially in 1980s until 2000 period are good for the material of the teaching literature in school. The Balai Pustaka period can be said the cutting period, when we put the history of Indonesian literature on the orientation system of local genus. So that, the history of Indonesian literature which began from the classical period arose in 1980s. Abstrak Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsi (1) apakah karya sastra Indonesia klasik berorientasi pada kearifan lokal? (2) apakah karya sastra Indonesia modern periode 2000-an berorientasi pada kearifan lokal. Data penelitian ini diambil secara random. Melalui metode struktural-semiotik serta dialektik didapat hasil penelitian sebagai berikut. Teks sastra klasik, terutama dalam sastra Jawa klasik sarat dengan muatan kearifan lokal, yang memelihara nilai-nilai karakter. Pada era tahun 2000an, sikap menjunjung kearifan lokal ternyata masih ditampilkan. Implikasi lain, karya sastra Indonesia periode 1980-an sampai periode 2000-an layak digunakan sebagai materi pengajaran sastra Indonesia. Era tradisi Balai Pustaka merupakan era pemenggalan sejarah sastra Indonesia, jika dilihat pada sistem orientasi kearifan lokal. Dengan demikian, perjalanan sejarah sastra Indonesia yang dimulai dari sastra Indonesia klasik yang berorientasi pada kearifan lokal muncul kembali pada era 1980-an.

Keywords