Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research) (Sep 2017)
Percobaan Labotaris mengenai Penggunaan Cendawan Patogen Serangga Metarizhium anisopliae sebagai Penyekat Rayap Tanah Coptotermes curvignathus
Abstract
Pengendalian rayap selama ini lebih tergantung pada penggunaan insektisida kimia yang pada umumnya tidak ramah lingkungan. Pengendalian secara biologis, misalnya menggunakan cendawan patogen serangga, sedang dikembangkan untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia beracun tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas 6 strain cendawan patogen serangga, Metarizhium anisopliae (Metschnikoff) Sorokin, yang diperoleh dari berbagai lokasi, sebagai penyekat serangan rayap tanah Coptermes curvignathus. Beberapa tingkat ketebalan cendawan yang dibiakkan dalam media beras digunakan sebagai penyekat yang disusun bersama-sama dengan media pasir dan umpan blok kayu tusam (Pinus meskusii) dalam tabung reaksi. Rayap tanah sebanyak 50 ekor terdiri dari 45 ekor rayap pekerja dan 5 ekor rayap prajurit dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi, dan kemudian percobaan disimpan pada suhu kamar selama 9 hari. Hasil percobaan menunjukkan bahwa rayap pada umumnya mampu menembus cendawan penyekat, tetapi hanya rayap yang berhasil menembus penyekat dengan ketebalan 2 cm atau kurang dapat menyerang kayu umpan. Presentase kematian rayap pada umumnya tinggi pada perlakuan dengan ketebalan penyekat 4 dan 5 cm. Strain cendawan yang berasal dari Pakem (Yogyakarta) tampak paling menjanjikan, sementara peringkat di bawahnya secara berurutan adalah dari Jombang (Jawa Timur), Universitas Gadjah Mada (UGM) 1 (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah) dan UGM 2 (Yogyakarta). Ketebalan cendawan penyekat 4 sampai dengan 5 cm pada umumnya dapat menyebabkan kematian rayap yang tinggi, anatara 80 sampai dengan 100%.
Keywords