Jurnal Manajemen & Agribisnis (Aug 2017)
Pengambilan Keputusan Waktu Panen Pada Usaha Pembesaran Lobster di Pulau Lombok Provinsi NTB
Abstract
Lobsters represent as a valuable commodity to be determined by their length and weight. In Indonesia, the minimum legal size of lobster is 7cm of carapace length and 200 grams of weight, and this is stipulated on regulation of Ministry of Marine Affairs and Fisheries No.1/2015. Instead of behaving in accordance with the rule, farmers still harvest lobsters as soon as they are of marketable size to reduce the risk of mortality and to generate income instantly. This paper develops a structural equation model partially least square (SEM PLS) to analyze decision making process to harvest lobster in Indonesia. The study established by structural equation modeling partially least square shows that the decision making to harvest lobster is driven by patron-client relationship, time constraint, and working complexity.Keywords: lobster growing activities, decision to harvest, Lombok, SEM PLSABSTRAKLobster sebagai komoditas yang berharga ditentukan oleh ukuran panjang dan berat. Di Indonesia, berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.1 / 2015, ukuran minimal lobster adalah memiliki panjang karapas 7cm dan berat 200 gram. Pelaku usaha pembesaran lobster justru tidak mentaati aturan yang ada, ukuran lobster yang dipanen justru ditentukan oleh permintaan pasar yang dilakukan untuk mengurangi risiko kematian lobster dan mempercepat waktu dalam memperoleh penghsilan. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan analisis keputusan waktu panen lobster di Indonesia. Metode yang digunakan adalah model persamaan struktural sebagian least square (SEM PLS). Hasil studi menunjukkan bahwa keputusan untuk memanen lobster ditentukan oleh hubungan patron dengan klien, keterbatasan waktu, dan kompleksitas pekerjaan.Kata kunci: kegiatan pembesaran lobster, keputusan waktu panen, Lombok, SEM PLS