Jurnal Biologi Udayana (Jun 2020)

Biokontrol arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) Glomus spp. terhadap infeksi Fusarium oxysporum Schlecht et Fr. pada tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.)

  • Ni Putu Muni Raisani,
  • Meitini Wahyuni Proborini,
  • Ni Luh Suriani,
  • Eniek Kriswiyanti

DOI
https://doi.org/10.24843/JBIOUNUD.2020.v24.i01.p05
Journal volume & issue
Vol. 24, no. 1
pp. 38 – 46

Abstract

Read online

Fusarium oxysporum Schlecht et Fr. merupakan patogen tular tanah yang dapat menyebabkan layu fusarium pada cabai rawit. Penggunaan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) sebagai simbion dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap infeksi jamur pathogen F.oxysporum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh FMA sebagai biokontrol pertumbuhan tanaman cabai rawit terhadap infeksi F. oxysprum serta efektivitas pemberian FMA untuk menurunkan intensitas serangan penyakit layu fusarium. Bibit cabai rawit ditumbuhkan pada media tanah steril (kontrol negatif), tanah steril dan 10 ml patogen (kontrol positif), tanah steril dan FMA 100 g, FMA 100 g dan 10 ml patogen, tanah steril dan 200 g FMA, FMA 200 g dan 10 ml patogen, tanah steril dan 300 g FMA dan 10 ml patogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 200 g spora FMA menunjukkan pengaruh berbeda nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering akar dan berat kering tajuk tanaman cabai rawit berumur tiga bulan. Sedangkan inokulasi 300 g FMA memberikan hasil terbaik pada buah cabai dan persentase kolonisasi FMA sebesar 84, 45%. Inokulasi 300 g FMA menurunkan infeksi F. oxysporum saat 30 Hari Setelah Tanam (HST) sebesar 3.36%. Kesimpulan dari riset ini menunjukkan inokulasi FMA Glomus spp. mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering akar dan berat kering tajuk, kecepatan berbunga dan ketahanan tanaman terhadap infeksi jamur F. oxysporum.