Insisiva Dental Journal (May 2017)
Perbandingan Daya Hambat Ekstrak Daun dan Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Bakteri Penyebab Gingivitis pada Pasien dengan Ortodontik Cekat
Abstract
Abstrak Penggunaan alat ortodontik cekat di dalam mulut semakin meningkatkan retensi plak, yang apabila tidak ditanganimakaakan menimbulkan reaksi yang berkelanjutan seperti gingivitis. Ekstrak tanaman belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) merupakan salah satu bahan antibakteri herbal yang dipercaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab gingivitis.Daya antibakteri tanaman belimbing wuluh diperoleh dari kandungan zat aktifnya antara lain flavonoid, tanin, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya hambat ekstrak daun dan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap bakteri penyebab gingivitis pada pengguna ortodontik cekat. Desain penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental laboratories murni secara in vitro dengan menggunakan metode difusi. Bakteri anaerob yang diperoleh dari swab pada cairan sulkus gingiva menggunakan paperpoint pada penderita gingivitis pengguna ortodontik cekat. Kelompok perlakuan dibagi menjadi masing-masing 6 kelompok yaitu 12,5%, 25%, 50%, 100% konsentrasi ekstrak daun dan buah belimbing wuluh, aquades steril (kontrol negatif), khlorhexidin 0,2% (kontrol positif) dan direplikasi sebanyak 5 kali. Penelitian menggunakan media cawan petri dengan metode sumuran dan diinkubasi dengan 37°C selama 24 jam. Zona bening akan terlihat disekitar sumuran kemudian diukur menggunakan jangka sorong dengan satuan millimeter. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji One Way ANOVA kemudian dilanjutkan dengan Post Hoc LSD test. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun dan buah belimbing wuluh secara signifikan dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab gingivitis (p0,05).
Keywords