Jurnal Sejarah Citra Lekha (Mar 2018)

Editorial

  • Mahendra Pudji Utama,
  • Rabith Jihan Amaruli

DOI
https://doi.org/10.14710/jscl.v3i1.18353
Journal volume & issue
Vol. 3, no. 1
pp. 1 – 2

Abstract

Read online

Reformasi telah berjalan selama 20 tahun. Namun, persoalan integrasi nasional tetap mengemuka dalam masyarakat Indonesia. Politik identitas yang berbasis primordialisme seperti agama, suku, dan antargolongan sering kita lihat dan menjadi konsumsi masyarakat. Jika persoalan tidak mendapatkan perhatian, ancaman disintegrasi bangsa yang berakar dari perpecahan sosial akan semakin meningkat. Realitas itu menginspirasi tim redaksi Jurnal Sejarah Citra Lekha untuk mengangkat tema khusus pada edisi ini, yakni integrasi nasional dan multikulturalisme. Secara sederhana, integrasi nasional dapat didefinisikan sebagai upaya untuk menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya. Proses penyatuan itu mencakup berbagai kelompok sosial dan budaya dalam satu wilayah dalam membentuk identitas nasional serta membangun rasa kebangsaan dengan menghapus kesetiaan pada ikatan-ikatan primordial. Strategi ini penting mengingat, sebagai sebuah bangsa dengan budaya yang begitu beragam, Indonesia akan terus mengalami ancaman dari luar. Di sisi lain, pada saat yang bersamaan, integrasi nasional juga akan selalu berhadapan dengan persoalan internal seperti gaya politik kepemimpinan, kekuatan lembaga-lembaga politik, ideologi nasional, dan kesempatan pembangunan ekonomi. Nilai-nilai fundamental yang disepakati dan dijadikan rujukan bersama penting untuk selalu dipromosikan sebagai upaya untuk menghasilkan integrasi nasional tidak lain karena integrasi nasional merupakan conditio sine qua non yang harus dipenuhi untuk mencapai kejayaan nasional.