Sari Pediatri (Nov 2016)

Etiologi Demam Neutropenia pada Anak dengan Keganasan dan Penggunaan Skor Klasifikasi Rondinelli

  • Adrieanta Adrieanta,
  • Endang Windiastuti,
  • Setyo Handryastuti

DOI
https://doi.org/10.14238/sp16.4.2014.229-35
Journal volume & issue
Vol. 16, no. 4
pp. 229 – 35

Abstract

Read online

Latar belakang. Pasien anak dengan keganasan dapat mengalami episode demam neutropenia. Pada demam neutropenia, di tiap pusat pelayanan kesehatan, etiologi bakterimia berbeda dan berubah secara periodik. Antibiotik empiris diberikan pada pasien demam neutropenia berdasarkan klasifikasinya. Skor Rondinelli untuk menentukan klasifikasi pasien demam neutropenia menjadi risiko rendah dan risiko tinggi. Tujuan. Mengetahui karakteristik etiologi dan perjalanan klinis demam neutropenia pada anak dengan keganasan yang dirawat inap di Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM. Metode. Penelitian ini adalah deskriptif retrospektif. Sampel diambil dari data sekunder berupa rekam medis pasien anak dengan keganasan yang mengalami demam neutropenia yang menjalani rawat inap di bangsal Departemen IKA FKUI/RSCM mulai bulan Januari 2010 sampai dengan September 2013. Hasil. Penelitian dilakukan pada 86 pasien anak yang mengalami 96 episode demam neutropenia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Prevalensi bakterimia pada episode demam neutropenia dengan keganasan 17%. Proporsi kuman penyebab terbanyak bakterimia adalah Staphylococcus sp (25%), Pseudomonas aeruginosa (25%), Klebsiella pneumonia (19%), dan Escherichia coli (13%). Penelitian ini mendapatkan 40% luaran sembuh, 49% luaran tidak sembuh, dan 6% meninggal dunia. Berdasarkan skor Rondinelli, episode demam neutropenia risiko rendah yang memiliki luaran sembuh didapatkan 30 (61%) dan risiko tinggi 13 (28%). Kesimpulan. Sebagian besar hasil kultur darah pada demam neutropenia adalah steril. Penyebab terbanyak bakterimia adalah kuman Gram negatif. Demam neutropenia memiliki morbiditas yang tinggi. Skor Rondinelli dapat digunakan untuk melakukan klasifikasi demam neutropenia pada anak dengan keganasan.

Keywords