Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling (Jun 2021)
Family Resilience Belief System: A Phenomenological Study on Javanese and Sundanese Family
Abstract
Abstract: The purpose of this study was to determine family resilience based on the belief system in families with Javanese and Sundanese cultural backgrounds. The method used in this study is a qualitative phenomenological method. Phenomenological studies are used to understand phenomena at the level of subjective reality. Respondents in this study were five families with Javanese ethnic background domiciled in Kebumen and Banyumas regencies, Central Java and three families with Sundanese cultural background domiciled in Pangandaran and Sumedang regencies, West Java. The data collection method using in-depth interviews based on the concept of family resilience from Walsh describes three aspects of the belief system. The research data was analyzed using the Miles and Huberman model, which consists of three stages: data reduction, data presentation, and drawing conclusions with the help of qualitative data analysis software, namely Nvivo 12 Plus. The results show that families with Javanese and Sundanese backgrounds have a belief system in facing life’s trials which are manifested in the ability to interpret life’s difficulties, have a positive outlook, and the value of religiosity. The results of this study can be used as part of an assessment in schools and information on family resilience can be used as a counselor’s consideration in implementing family counseling and multicultural counseling services. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui resiliensi keluarga berdasarkan sistem keyakinan pada keluarga dengan latar belakang budaya Jawa dan Sunda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif fenomenologi. Studi fenomenologi digunakan untuk memahami fenomena pada tingkat realitas subjektif. Responden dalam penelitian ini adalah lima keluarga berlatar belakang etnis Jawa yang berdomisili di Kabupaten Kebumen dan Banyumas, Jawa Tengah dan tiga keluarga berlatar belakang budaya Sunda yang berdomisili di Kabupaten Pangandaran dan Sumedang, Jawa Barat. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam berdasarkan konsep resiliensi keluarga dari Walsh yang menggambarkan tiga aspek sistem keyakinan. Data penelitian dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahapan yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan bantuan software analisis data kualitatif yakni Nvivo 12 Plus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga dengan latar belakang Suku Jawa dan Sunda memiliki sistem keyakinan dalam menghadapi cobaan hidup yang diwujudkan dalam kemampuan untuk memaknai kesulitan hidup, memiliki pandangan yang positif, dan nilai religiusitas. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bagian dari asesmen di sekolah dan informasi resiliensi keluarga dapat dijadikan pertimbangan konselor dalam pelaksanaan layanan konseling keluarga dan konseling multikultural.
Keywords