Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas (Apr 2021)
PENGARUH POLA ASUH PEMBRIAN MAKAN TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA
Abstract
Prevalensi stunting secaca global termasuk di Indonesia masih tinggi. Pola asuh makan terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan memengaruhi asupan gizi yang berdampak langsung terhadap kejadian stunting. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor dominan yang memengaruhi terjadinya stuntingpada balita di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Senen, Provinsi DKI Jakarta. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dilakukan di wilayah kerja puskesmas Kecamatan Senen pada bulan April 2019. Sampel sebanyak 182 ibu-balita diambil dengan teknik simple random sampling yang berasal dari 5 puskesmas kelurahan. Stunting diukur dengan antropometri menggunakan indikator tinggi badan menurut umur (TB/U). Variabel independen (pola asuh pemberian makan, tinggi badan Ibu, pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir bayi, frekuensi konsumsi energi, dan riwayat penyakit infeksi) serta variabel dependen (kejadian stunting) dianalisis menggunakan regeresi logistik ganda. Stuntingdialami oleh sebanyak 31,8% (14,8% balita sangat pendek dan 17,0% pendek). Faktor dominan yang berpengaruh terhadap kejadian stuntingadalah pola asuh pemberian makan (OR: 6,496 95% CI: 2,486-16,974). Balita dari ibu dengan pola asuh pemberian makan yang kurang berisiko 6 kali lebih tinggi mengalami stuntingdibandingkan balita yang pola asuh makannya baik. Perlu kebijakan terkait pengasuhan balita terutama bagi ibu bekerja seperti penyediaan fasilitas day careditempat kerja sehingga dapat memperbaiki pola asuh pemberian makan