Promusika: Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik (Oct 2019)

Penyajian Musik Goa Tabuhan di Pacitan Jawa Timur

  • Harpang Yudha Karyawanto,
  • Moh. Sarjoko

DOI
https://doi.org/10.24821/promusika.v7i2.3516
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 2
pp. 106 – 120

Abstract

Read online

Goa Tabuhan music in Wareng Village, Punung District, Pacitan Regency, East Java, is a unique musical phenomenon, so that its sustainability needs to be preserved. Since the first appearance of the Goa Tabuhan music tradition community until now, percussion music activity with rocks on the cave wall as its media has become a performance art that is accepted as part of the social life of the community in Pacitan. This study tries to uncover the characteristics and structure of the presentation of the music performance of Goa Tabuhan. Based on the nature of the data to be analyzed, this study uses a qualitative research approach. The purpose of this study is to describe the phenomenon of the emergence of Goa Tabuhan musical art in Pacitan, the unique presentation of the position of the stone that hangs naturally as well as its playing techniques, and the overall structure of the performance. This study concludes that the music of Goa Tabuhan, which appeared in rural communities, turned out to have a different form of performance art compared to the others. Its appearance as a natural phenomenon that was created in the cave, then packaged in the form of a unique musical performance, could finally be a musicthat can be accepted by the public in general. Musik Goa Tabuhan di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, adalah fenomena musik yang unik, sehingga keberlanjutannya perlu dilestarikan. Sejak kemunculan pertama komunitas tradisi musik Goa Tabuhan hingga sekarang, aktivitas musik perkusi dengan batu di dinding gua sebagai medianya telah menjadi seni pertunjukan yang diterima sebagai bagian dari kehidupan sosial masyarakat di Pacitan. Penelitian ini mencoba mengungkap karakteristik dan struktur presentasi dari pertunjukan musik Goa Tabuhan. Berdasarkan sifat data yang akan dianalisis, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan fenomena munculnya seni musik Goa Tabuhan di Pacitan, presentasi unik dari posisi batu yang menggantung secara alami serta teknik bermainnya, dan keseluruhan struktur pertunjukan. Studi ini menyimpulkan bahwa musik Goa Tabuhan, yang muncul di masyarakat pedesaan, ternyata memiliki bentuk seni pertunjukan yang berbeda dibandingkan yang lain. Penampilannya sebagai fenomena alam yang diciptakan di dalam gua, kemudian dikemas dalam bentuk pertunjukan musik yang unik, akhirnya bisa menjadi musik yang bisa diterima oleh masyarakat pada umumnya.

Keywords