Kamasean (Dec 2022)
Berbagai Bentuk Pelayanan Diakonia Transformatif: Sebuah Jembatan Misi Perintisan Jemaat Kepada Kaum Miskin di Indonesia
Abstract
The purpose of this study is to find several forms of transformative diaconal services that can be carried out by the church as a bridge for church planting missions to poor people in Indonesia. The author uses a library research method in answering this research problem. The research problem that must be answered by the author is about what forms of transformative diaconia that can be carried out by the church as a bridge for the mission of church planting to poor people in Indonesia. Through this study, the authors found three forms of transformational diaconia, namely: First, providing transformative theological education for the congregation about the true concept of poverty, effective church planting mission services, and presenting God's Shalom in real terms. Second, improving the welfare of the congregation and the community around the church through economic empowerment and improving the quality of education. Third, animate Jurgen Habermas' concept of communicative rationality in the Church. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah menemukan beberapa bentuk pelayanan diakonia transformatif yang dapat dilakukan oleh gereja sebagai jembatan misi perintisan jemaat kepada orang-orang miskin di Indonesia. Penulis menggunakan metode kajian literatur dalam menjawab masalah penelitian ini. Adapun masalah penelitian yang harus dijawab oleh penulis adalah tentang apa sajakah bentuk-bentuk diakonia transformatif yang dapat dilakukan oleh gereja sebagai jembatan misi perintisan jemaat kepada orang-orang miskin di Indonesia. Melalui penelitian ini penulis menemukan tiga bentuk diakonia transformasif tersebut yaitu Pertama, menyelenggarakan pendidikan teologis yang transformatif bagi jemaat tentang konsep kemiskinan yang benar, pelayanan misi perintisan jemaat yang efektif, serta menghadirkan Shalom Tuhan secara nyata. Kedua, meningkatkan kesejahteraan jemaat dan masyarakat di sekitar gereja melalui pemberdayaan ekonomi dan perbaikan mutu pendidikan. Ketiga, menghidupkan konsep rasionalitas komunikatif Jurgen Habermas di dalam Gereja.
Keywords