Jurnal Ilmu Lingkungan (Apr 2020)
Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Ramah Lingkungan Terhadap Hasil Padi dan Emisi Gas Rumah Kaca di lahan Sawah Irigasi
Abstract
Budidaya padi merupakan salah satu sumber potensial penyumbang gas rumah kaca seperti gas methan (CH4), yang menyumbang sekitar 11% berupa emisi gas CH4di dalam atmosfer. Implementasi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) padi sawah ramah lingkungan diharapkan mampu menekan emisi gas methan. Pengkajian telah dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan paket teknologi PTT padi Ramah Lingkungan yang meningkatkan hasil padi dan menurunkan emisi gas methan pada lahan sawah irigasi. Pengkajian di lahan petani (“Onfarm research”) telah dilaksanakan pada daerah penghasil varietas Rojolele yaitu di Desa Gempol, Kab. Klaten dari bulan Maret sampai bulan September 2016 seluas 1,8 ha yang melibatkan sembilan petani binaan, setiap petani seluas 0,20 hektar. Rancangan Acak Kelompok digunakan dengan delapan ulangan. Dua jenis PTT Padi Ramah Lingkungan dan Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi eksisting.Pertama, PTT Padi Ramah Lingkungan (PTTRL)) teridiri atas dua sumber pupuk organik yaitu pupuk kandang (PTTPukan) dan petroganik (PTTPetro) . Kedua, PTT eksisting yang dominan (PTTExist). Data yang dikumpulkan meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, komponen hasil dan hasil padi. Pengamatan emisi (gas CH4 dan gas N2O) dengan menggunakan “sungkup” pada umur 42, 63, 105 dan 112 Hari setelah tanam (Hst). Pengukuran emisi rumah kaca dilaksanakan di Kantor Balingtan Pati. Analisis data menggunakan Uji beda Duncan pada taraf 0,05. Hasil penelitan menunjukkan bahwa (1) Penerapan (PTTPetro) memberikan hasil yang tertinggi (5,219 t GKP/ha) meningkatkan hasil sebesar 30 % di atas kontrol ((3.620 t GKP/ha), dan menurunkan emisi gas CH4 sebesar 13,6% di bawah kontrol (emisi:76,05kg CH4/ha/musim).
Keywords