Amerta Nutrition (Nov 2024)

Evaluasi Program Kawasan Sehat di Wilayah Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa Nusa Tenggara Barat dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Stunting

  • Shafira Salsabila Samara,
  • Selawati Selawati,
  • Martina Tirta Sari,
  • Kurnia Amelia,
  • Danan Panggih Wisastra,
  • Zulkarnaen Khotibi

DOI
https://doi.org/10.20473/amnt.v8i4.2024.537-548
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 4
pp. 537 – 548

Abstract

Read online

Latar Belakang: Masalah gizi anak masih menjadi isu kesehatan yang perlu diperhatikan, salah satunya stunting sebagai prioritas negara. Data Survei Status Gizi Indonesia menunjukkan kenaikan prevalensi stunting di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dari 31,4% (2021) menjadi 32,7% (2022). Lembaga Dompet Dhuafa memiliki Program Kawasan Sehat yang membantu pemerintah dalam membangun pola hidup sehat masyarakat khususnya pencegahan stunting. Tujuan: Mengevaluasi Program Kawasan Sehat dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di wilayah Layanan Kesehatan Cuma-Cuma NTB. Metode: Penelitian evaluatif ini menggunakan metode campuran. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling. Analisis data kualitatif dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif untuk melihat prevalensi stunting dan capaian indikator program. Hasil: Program Kawasan Sehat berkontribusi dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting. Komponen input pada program tersebut mampu mendorong program berjalan dengan baik, dimana SDM dan anggaran tercukupi dengan adanya kemitraan. Komponen proses berjalan dengan sistematis mulai dari perencanaan yang melibatkan stakeholder, pelaksanaan dengan gabungan metode pemberdayaan masyarakat dan charity, serta pengawasan. Berbagai intervensi dilakukan mulai dari pendampingan ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita. Keberhasihan output terlihat dari adanya penurunan prevalensi stunting di kawasan sehat NTB dan ketercapaian indikator program. Kesimpulan: Keseluruhan program kawasan sehat terkait intervensi stunting sudah dapat dikatakan berhasil (input, proses, output). Penguatan pemberdayaan masyarakat harus selalu dilakukan sebagai upaya membiasakan masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat.

Keywords