Jurnal Kesehatan (Dec 2018)

PERBEDAAN TEKNIK PEMASANGAN TOURNIQUET TERHADAP KADAR KALIUM SERUM

  • Bastian ,,
  • FD Anindita Marson,
  • Asmarani ,,
  • Pariyana ,

DOI
https://doi.org/10.24252/kesehatan.v11i2.6328
Journal volume & issue
Vol. 11, no. 2
pp. 91 – 98

Abstract

Read online

Potassium is an analyte that important because if there is a lack or too much potassium, it will causes someone is death, that is the reason why is the fault in measurement of potassium can make a serious condition to the patient if the therapy based on the laboratory result is not accurate. This study aims to know the effect of application technique of Tourniquet to potassium level. This study was a laboratory experimental that using serum from the subject. All of the data then processed statistically with paired T-Test. The result of the study was the mean of potassium level with Tourniquet application that released right after the vein can be accesed was about 3,86 mmol/L, lower than the second intervention that using Tourniquet application that not released until the volume of blood was enough, about 4,05 mmol/L. According to paired T Test result, p value is 0.003 with significancy 2 tailed (α=0.025) that makes p < α. This result show that there are differences of potassium level between two application technique of Tourniquet. ABSTRAK Kalium adalah analit yang penting karena jika ada kekurangan atau terlalu banyak kalium, itu akan menyebabkan kematian seseorang, itulah alasan mengapa kesalahan dalam pengukuran kalium dapat membuat kondisi serius bagi pasien jika terapi berdasarkan pada hasil laboratorium tidak akurat. Keadaan hemokonsentrasi sampel dapat mempengaruhi hasil akhir yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik aplikasi Tourniquet terhadap kadar kalium, dimana penggunaan Tourniquet yang kurang tepat juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sampel yang dapat meningkatkan kadar kalium dalam serum. Penelitian ini adalah eksperimental laboratorium yang menggunakan serum dari subjek. Semua data kemudian diolah secara statistik dengan T- Test berpasangan. Hasil penelitian adalah rata-rata kadar kalium dengan teknik Tourniquet yang dilepaskan tepat setelah vena dapat diakses adalah sekitar 3,86 mmol / L, lebih rendah dari intervensi kedua yang menggunakan aplikasi Tourniquet yang tidak dilepaskan sampai volume darah cukup, sekitar 4,05 mmol / L. Menurut hasil Uji T berpasangan, nilai p adalah 0,003 dengan signifikansi 2 tailed (α = 0,025) yang membuat p <α. Hasil ini menunjukkan bahwa ada perbedaan kadar potasium antara dua teknik aplikasi turniket

Keywords