NERS Jurnal Keperawatan (Jul 2020)
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penanganan Henti Jantung di Wilayah Jakarta Utara
Abstract
Abstrak Henti jantung merupakan salah satu keadaan gawat darurat yang sering terjadi di masyarakat. Mengingat henti jantung dapat terjadi kapanpun dan dimanapun, maka dibutuhkan kemampuan penolong untuk memberikan pertolongan pertama,termasuk oleh masyarakat awam yang menjadi first responder. Saat ini masih sedikit masyarakat yang mengetahui penanganan henti jantung. Padahal, jika penderita mendapatkan pertolongan pertama yang optimal, maka resiko kematian dan kecacatan dapat dihindari. Pengetahuan masyarakat tentang penanganan kegawatdaruratan henti jantung penting diteliti, mengingat pengetahuan merupakan domain penting dalam melakukan tindakan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengetahuan masyarakat dalam penanganan kegawatdaruratan henti jantung. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan jumlah responden 250 orang yang dipilih melalui tekhnik cluster sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan dianalisa dengan statistik univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan 55,6 % responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang penanganan henti jantung. Tingkat pengetahuan responden memiliki hubungan dengan tingkat pendidikan, sumber informasi dan keikutsertaan dalam pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Dengan estimasi interval 95%, pengetahuan responden berada pada angka 13,48 - 14,07 (rendah). Penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan penambahan cakupan wilayah dan pengembangan pada aspek sikap serta keterampilan BHD Kata Kunci: Bantuan hidup dasar, henti jantung, pengetahuan Abstrak Penangkapan Jantung adalah salah satu kondisi darurat yang paling umum di masyarakat. Karena henti jantung dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, diperlukan penolong yang memiliki kemampuan untuk memberikan pertolongan pertama, termasuk bantuan yang diberikan oleh orang awam sebagai responden pertama. Pada saat ini hanya sedikit orang yang mengerti bagaimana menangani henti jantung. Sedangkan jika penderita mendapatkan pertolongan pertama yang optimal, risiko kematian dan kelainan bentuk dapat dihindari. Pengetahuan publik dalam menangani darurat henti jantung diperlukan untuk menyelidiki mengingat pengetahuan sebagai domain penting dalam melakukan suatu tindakan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan masyarakat dalam penanganan darurat henti jantung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan jumlah responden yang terlibat sebanyak 250 orang yang dipilih secara acak berdasarkan ateknik cluster sampling. Data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner dan analisis dengan univariat dan bivariat e Statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 55,6% responden memiliki pengetahuan yang rendah tentang penanganan darurat henti jantung . Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat pendidikan, sumber informasi dan pengalaman pelatihan BLS. Dengan interval estimasi 95%, pengetahuan responden bervariasi 13,48-14,07 (rendah). Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan menambah kompetensi wilayah dan mengembangkan kompetensi sikap dan keterampilan LS B. Kata kunci : Bantuan Kehidupan Dasar, henti jantung, pengetahuan