Jurnal Visi Komunikasi (Aug 2017)

REPRESENTASI GAYA HIDUP PRIA METROSEXUAL DI MAJALAH PRIA IBUKOTA

  • Ahmad Mulyana

DOI
https://doi.org/10.22441/jvk.v13i1.370
Journal volume & issue
Vol. 13, no. 1
pp. 69 – 86

Abstract

Read online

Abstrak, Munculnya majalah mode dan gaya hidup trans-nasional untuk pria menawarkan gaya hidup yang mengusung nilai-nilai konsumtif. Ditinjau dari isi, majalah-majalah pria tersebut sekarang ini tidak ada bedanya dengan majalah wanita. Lelaki modern dipersuasi untuk peduli terhadap kesempurnaan setiap jengkal tubuhnya. Para lelaki diarahkan untuk mendisiplinkan diri dalam perawatan tubuh seperti halnya perempuan. Majalah pria mengkonstruksi perilaku feminine bagi para lelaki sebagai keseharian gaya hidup mereka. Gaya hidup seperti ini disebut metrosexual. Lelaki metrosexual biasanya adalah orang yang memiliki karir yang cerah, kondisi finansial yang baik, dan sangat perhatian terhadap penampilan diri. Media menjadi dinamisator bagi berkembangnya suatu gaya hidup yang berdiri di atas kesadaran palsu. Dengan asumsi tersebut maka penulis meneliti apakah yang tersembunyi dalam teks itu memang kepalsuan. Penelitian ini dilakukan terhadap tiga majalah trans-nasional khusus pria yang beredar di Jakarta yaitu Majalah Men‟s Health, Men Fitness, dan Best Life. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi kualitatif dan analisis semiotic menjadi pilihan. Hasil penelitian dapat dikemukakan pertama, representasi di tiga majalah tersebut adalah representasi pendekatan konstruktivis. Makna dikonstruksikan lewat sistem bahasa dalam rangka mengidentifikasi citra tentang gaya hidup. Melalui prosesual sosial teks secara alamiah meneguhkan nilai-nilai budaya popular dan konsumerisme. Kedua, pencitraan sosok pria metroseksual dilihat dari penampilan gaya hidup metroseksual bukanlah produk alamiah, tetapi suatu produk sosial.