OPSI (Dec 2018)

ANALISIS EKONOMI DAN PERANCANGAN ALAT PENGUPAS KULIT ARI KACANG HIJAU DENGAN METODE VDI 2221

  • Wisnu Pradana J,
  • Dyah Rachmawati Lucitasari,
  • Sutrisno Sutrisno

DOI
https://doi.org/10.31315/opsi.v11i2.2555
Journal volume & issue
Vol. 11, no. 2
pp. 141 – 149

Abstract

Read online

Bakpia merupakan makanan khas yang berassal dari Yogyakarta, yang terbuat dari bahan baku kacang hijau. Salah satu tempat yang memproduksi bakpia secara sederhana dan konvensional aadalah di Sentra Bakpia Minomartani, Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY. Makanan yang berasal dari campuran kacang hijau dengan gula, yang dibungkus dengan tepung sebagai kulit luar lalu kemudian dipanggang. Pada proses pembuatannya, bahan baku yang digunakan addalah kacang hijau yang sudah dikupas atau kacang hijau plecetan. Berbeda dengan kacang hijau yang utuh, kacang hijau plecetan memiliki harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kacang hijau yang masih utuh. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan perancangan alat untuk mengupas kulit ari kacang hijau yang efektif dan efisien sehingga dapat menekan harga pokok produksi. Alat pengups kulit ari kacang hijau yang dirancang dalam penelitian ini berupa mesin pengupas. Untuk memulai penelitian ini dilakukan tahap perancangan berdasarkan metode Verein Deutscher Ingenieure (VDI) 2221. Atribut yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dan dijadikan sebagai dasar pengembangan diperoleh dari keinginan konsumen yang kemudian diturunkan menjadi fungsi-fungsi yang harus terpenhui oleh alat yang akan dirancang. Hasil dari perancangan harus diwujudkan dalam bentuk produk nyata dan dilakukan uji coba terhadap alat rancangan tersebut serta melaukan evaluasi yang dilakukan oleh konsumen dan tenaga ahli. Faktor yang yang dipakai dalam uji coba alat ini adalah faktor kelelahan, faktor kepuasan pelanggan yag terdiri dari kenyamanan alat, kemudahan operasi serta keseragaman kualitas pengelupasan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mesin yang dirancang dalam penelitian ini memppunyai tingkat kelelahan yang rendah yaitu 8,79% CVL, mendapatkan tingkat biaya pokok pengoperasian alat pengupas sebesar Rp 429,73/ jam atau biaya pokok selama satu hari sebesar Rp 3437,90. Dan tingkat pengembalian investasi alat selama 51 minggu.

Keywords