Aksara (Jan 2022)

MOTIF KARGOISME DALAM CERITA RAKYAT FAKFAK: SEBUAH PENDEKATAN ANTROPOLOGI SASTRA/THE MOTIVATION OF CARGOISM IN FAKFAK'S FOLKLORE: AN APPROACH TO LITERATURE ANTHROPOLOGY

  • Sriyono Sriyono

DOI
https://doi.org/10.29255/aksara.v33i2.602.187-200
Journal volume & issue
Vol. 33, no. 2
pp. 187 – 200

Abstract

Read online

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis refleksi kargoisme di dalam cerita rakyat Fakfak melalui pendekatan antropologi sastra. Untuk menganalisis unsur budaya motif kargoisme (kultus kargo) masyarakat Fakfak dalam cerita rakyat, maka peneliti menggunakan metode deskriptif interpretatif dengan memanfaatkan cara-cara penafsiran dan menyajikannya dalam bentuk deskripsi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan catat, kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan antropologi sastra dengan model analisis konten. Analisis konten dilakukan melalui tahap inferensi, analisis, validitas dan reliabilitas. Dari analisis diketahui bahwa motif kargoisme di dalam 6 cerita rakyat Fakfak yang berjudul “Botol Manci”, “Kisah Kaprangit Gewab”, “Sayap Burung Kasuari”, “Perlawanan Para Binatang Buruan””, Perundingan Sekelompok Burung”, dan “Pohon Kayu” terlihat jelas. Temuan ini mengukuhkan pernyataan bahwa setiap ada tindakan represif pasti akan timbul perlawanan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika sebagian besar cerita yang ada bermotif perlawanan. Kata kunci:motif kargoisme, cerita rakyat Fakfak, antropologi sastra Abstract The study was intended to describe a cargoism reflection in the folklore of Fakfak through the approach of literary anthropology.To analyze cultural elements of Fakfak cargoism motive (cargo cult) in folklore, descriptive methods of interpretation used to utilize interpretations by presenting them in a description.Data collection is done with interview and recording techniques, and then analyzed using literary anthropology approaches with content analysis models. Analysis shows the cargoism motive in 6 Fakfak folklore called Botol Manci, Kisah Kaprangit Gewab, Patahnya Sayap Burung Kasuari, Perlawanan Para Binatang Buruan, Perundingan Sekelompok Burung, and Pohon Kayuclearly reflected. These findings confirm the claim that any repressive action will inevitably result in resistance. It is not suprising, therefore, that most stories have ulterior motives. Keywords:cargoism motive, Fakfak folklore, literarture anthropology

Keywords