Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin (Oct 2022)

Antitesis Stereotip Terorisme pada Islam: Analisis QS. Al-Isra’: 33 dan HR. Al-Bukhari: 983

  • Muhammad Torieq Abdillah,
  • Dinda Shofi Innayah

DOI
https://doi.org/10.22373/substantia.v24i2.14439
Journal volume & issue
Vol. 24, no. 2
pp. 151 – 163

Abstract

Read online

Abtract: This paper aims to prove the antithesis of the stereotipe of terrorism in Islam due to the many terrorism groups that use Islamic attributes in their actions by tracing the background of the formation of the stereotipe that Islam is a religion of terrorism and the antithesis of that stereotipe through Q.S. Al-Isra':33 and HR. al-Bukhari: 983. This research method is descriptive qualitative with the type of library research. The results of this study indicate that the stereotipe of Islam as a religion of terrorism actually does not need to be created because Islamic teachings themselves do not recommend committing violence, especially acts of terror, this can be seen in Q.S. al-Isra':33 and HR. Al-Bukhari: 978. However, due to misinterpretation in understanding the meaning of jihad in Islam, this stereotipe emerges. Until finally, the stereotipe has continued until now, exacerbated by the existence of many political interest groups who act in the name of Islam to carry out jihad. Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk membuktikan antitesis stereotip terorisme pada Islam akibat banyaknya kelompok terorisme yang menggunakan atribut Islam dalam aksinya dengan menelusuri latar belakang terbentuknya stereotip bahwa Islam sebagai agama terorisme dan antitesis stereotip tersebut melalui analisis Q.S. al-Isra’: 17: 33 dan H.R. al-Bukhari: 983. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi pustaka (library research). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stereotip Islam sebagai agama terorisme sebenarnya tidak perlu diperbesar sebab Islam sendiri tidak pernah mengajarkan kekerasan, terlebih pertumpahan darah yang berujung pada kematian, terlebih melalui analisis QS. Al-Isra’: 33 dan HR. Al-Bukhari: 978. Namun, akibat misinterpretasi dalam memahami makna jihad dalam Islam, maka muncul stereotip tersebut. Hingga akhirnya stereotip tersebut terus berlanjut hingga sekarang dengan diperparah adanya banyak kelompok kepentingan politik yang mengatasnamakan Islam dengan alasan jihad

Keywords