Jurnal Kawistara (Jun 2022)
Peran Perempuan dalam Peternakan Sapi Perah pada Kelompok Tani ternak Desa Samiran, Boyolali, Jawa Tengah
Abstract
Perempuan memiliki kontribusi penting dalam usaha peternakan sapi perah khususnya daerah pedesaan di negara berkembang. Namun, peran perempuan dalam usaha budi daya sapi perah di Indonesia masih belum banyak dikaji. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik peternak sapi perah dan mengkaji peran perempuan dalam tata laksana usaha ternak sapi perah. Secara khusus penelitian ini akan meninjau peran perempuan dalam aktivitas dan kontrol, akses modal, akses bahan baku dan peralatan, serta manfaat bagi dua Kelompok Tani Ternak, kelompok tani ternak Berdaya dan Kelompok Tani Ternak Aura. Lokasi penelitian ini terletak di Desa Samiran Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, penelitian ini memilih dua kelompok tani ternak yang ditentukan berdasarkan pertimbangan menjadi salah satu sentra produksi susu sapi. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini melibatkan 49 responden peternak dari kedua Kelompok Tani Ternak yang ditentukan menggunakan metode sensus. Penelitian dilaksanakan melalui survei menggunakan kuesioner terstruktur yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan pendekatan Level of Effort (LoE) dan Level of Control (LoC) yang didasarkan pada karakteristik demografi dan peran perempuan di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peternak dari kedua Kelompok Tani Ternak masih dalam usia produktif (>92%), telah mengenyam pendidikan formal (100%), dan mayoritas telah memiliki pengalaman beternak lebih dari 15 tahun (>36%). Berkaitan dengan peran perempuan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan kurang dalam mengakses informasi dari luar kelompok dibandingkan laki-laki. Perempuan dan laki-laki dari kedua kelompok memberikan kepercayaan penuh (100%) kepada kelompok untuk mengelola modal yang bersumber dari biaya pribadi dan sama-sama dapat mengakses peralatan budidaya untuk menunjang pelaksanaan pemeliharaan ternak sapi perah, sedangkan pada aktivitas, kontrol, dan kemanfaatan berdasarkan hasil analisis LoE dan LoC menunjukkan perempuan memiliki peranan usaha serta kontrol yang lebih besar dibandingkan laki-laki. Peran mutlak perempuan terutama dari aktivitas manajemen pemerahan dan pengolahan susu, sedangkan peran utama laki-laki pada manajemen perkandangan. Upaya peningkatan peran perempuan dalam usaha budi daya perlu dilakukan oleh pemangku kepentingan melalui penetapan kebijakan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan melalui program dan bantuan modal.
Keywords