J.Abdimas (Nov 2024)

Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual pada Remaja di SMP Negeri Satap Konawe Selatan

  • Yuhanah Yuhanah,
  • Rizka Mutmaina

DOI
https://doi.org/10.30590/jach.v5n2.877
Journal volume & issue
Vol. 5, no. 2
pp. 36 – 41

Abstract

Read online

Era disrupsi saat ini mengalami dampak pada perubahan perilaku remaja yang menjadi salah satu permasalahan di Indonesia sehubungan dengan kekerasan seksual, sehingga berimplikasi terhadap penderitaan pisik dan psikis termasuk gangguan kesehatan reproduksi serta hilangnya kesempatan melaksanakan pendidikan dengan aman dan optimal. Jumlah kekerasan seksual terhadap anak sepanjang tahun 2021 mencapai 11.952 (58,6%) atau 7.004 kasus dilaporkan, sedangkan kekerasan seksual pada anak di Sulawesi Tenggara tahun 2020 berjumlah 240 kasus dan sampai mei 2022 bertambah 35 kasus. Khusus di kabupaten Konawe selatan terdapat 13 kasus. Berdasarkan informasi kunjungan awal belum ada edukasi mengenai kekerasan seksual pada Remaja di SMP Negeri Satap Konawe Selatan, sehingga tim dosen tertarik untuk melaksanakan pengabdian masyarakat dalam bentuk sosialisasi berkaitan dengan kekerasan seksual. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di SMP 2 Satap dengan jumlah responden 70 siswa. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan remaja sehubungan dengan kekerasan seksual dan membangun mitra lintas program dan sektoral bidang kesehatan sebagai bentuk akseselasi dan dukungan pada strategi Kemdikbudristek dalam menciptakan generasi remaja sehat dan cerdas. Metode ceramah sebagai langkah awal pelaksanan, selanjutnya diskusi dan evaluasi menggunakan format pre dan post tes. Berdasarkan hasil terdapatpeningkatan pengetahuan dalam pencegahan yang sebelumnya 30% menjadi 79% dan pemahaman pada penanganan kasus yang tepat, dari 20% menjadi 75% disertai respon positif dewan guru. Membangun lingkungan sekolah yang sehat dan aman merupakan potensi kemerdekaan pelajar. Oleh karena itu Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) sangat penting. Peran agama dan keluarga dibutuhkan demi masa depan remaja yang cemerlang.

Keywords