Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan (Jul 2016)

ESTETIKA PROFETIK NOVEL MUHAMMAD: LELAKI PENGGENGGAM HUJAN KARYA TASARO G. K. SEBAGAI SUMBER PENDIDIKAN KARAKTER

  • Ramadhaniar Wulananda,
  • Djoko Saryono,
  • Heri Suwignyo

DOI
https://doi.org/10.17977/jp.v1i7.6564
Journal volume & issue
Vol. 1, no. 7

Abstract

Read online

This study aimed to describe the prophetic aesthetics of novel Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan by Tasaro G.K. as a source of character education. This study used a qualitative approach in the study of literary texts. The research found that the humanism aspect includes four sub aspects; they are strengthening activities (1) personality, (2) assertiveness, (3) socialization, and (4) spirituality. Liberaze aspects of the novel Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan includes freeing and liberating activity of political repression, freeing and liberating activity of state repression, freeing and liberating activity of economic injustice, and freeing and liberating activity of gender injustice. Trancendence aspects of the novel Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan includes khauf, raja’, tawakkal, qana’ah, syukur, and ikhlas. These three aspects are representing the components of good character, that moral knowledge, moral feeling, and moral action.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan estetika profetik novel Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan karya Tasaro G. K. sebagai sumber pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam kajian teks sastra. Dari hasil penelitian ditemukan aspek humanisasi novel Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan yang meliputi aktivitas memperkuat personalitas, aktivitas memperkuat asertivitas, aktivitas memperkuat sosialisasi, dan aktivitas memperkuat spiritualitas. Aspek liberasi novel Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan yang ditemukan meliputi aktivitas membebaskan dan memerdekakan dari penindasan politik, aktivitas membebaskan dan memerdekakan dari penindasan Negara, aktivitas membebaskan dan memerdekakan dari ketidakadilan ekonomi, dan aktivitas membebaskan dan memerdekakan dari ketidakadilan gender. Aspek transendensi novel Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan yang ditemukan khauf, raja’, tawakkal, qana’ah, syukur, dan ikhlas. Ketiga aspek tersebut merepresentasikan komponen karakter yang baik, yaitu pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan moral.

Keywords