AcTion: Aceh Nutrition Journal (Aug 2019)
Serbuk effervescent kombinasi ekstrak buah pare (Momordica charantia L.) dan buncis (Phaseolus vulgaris L.) sebagai nutraseutikal
Abstract
Bitter melon and beans contain flavonoids which have the potential as antidiabetic agents. The combination of ethanolic extract of bitter melon (Momordica charantia L) and bean (Phaseolus vulgaris L) given orally has been investigated and proven to reduce blood glucose levels in mice. This study aims to formulate a combination of ethanol extract of bitter melon and beans with variations in sweetener concentration. This research is an experimental study. Effervescent powder made in two formulas with variations in sucralose and aspartame. Formula 1 (F1) uses a concentration of 0,20% sucralose and 0,5% aspartame and formula (F2) using a concentration of 0.24% sucralose and 0,75% aspartame. The organoleptic test indicated the powder produced is brownish white, has the smell of sucralose and aspartame and has a sweet taste (F1, F2). Flow rates are 0,6 g / sec (F1) and 0,5 g / sec (F2) with the category "very difficult", the test angle of repose of 43 (F1) and 42 (F2) with the category "rather good", Compressibility test is 19.4% (F1) and 20% (F2) with the category "good enough" and soluble time F1 and F2 which is 1 minute and 2,6 minutes shows the powder is completely dispersed. Buah pare dan buncis memiliki kandungan flavonoid yang berpotensi sebagai agen antidiabetik. Pemberian kombinasi ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L) dan buncis (Phaseolus vulgaris L) secara oral telah diteliti dan terbukti dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan kombinasi ekstrak etanol buah pare dan buncis menjadi sediaan serbuk effervescen dengan variasi konsentrasi pemanis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Sediaan effervescent dibuat dua formula dengan variasi konsentrasi bahan pemanis suklarosa dan aspartam. Formula 1 (F1) menggunakan konsentrasi suklarosa 0,20 % dan aspartam 0,5% dan formula 2 (F2) menggunakan konsentrasi suklarosa 0,24% dan aspartam 0,75%. Hasil uji organoleptis menunjukkan serbuk yang dihasilkan berwarna putih kecoklatan, memiliki bau suklarosa dan aspartam dan memiliki rasa manis (F1, F2). Waktu alir yaitu 0,6 g/detik (F1) dan 0,5 g/detik (F2) dengan katagori “sangat sukar”, sudut istirahat yaitu 43 (F1) dan 42 (F2) dengan katagori “agak baik. Uji kompresibilitas yaitu 19,4% (F1) dan 20% (F2) dengan katagori “cukup baik” dan waktu larut F1 dan F2 yaitu 1 menit dan 2,6 menit menunjukkan serbuk terdispersi sempurna.
Keywords