Jurnal Kajian Ruang Sosial-Budaya (Mar 2019)

Resolving Health Communication Problem on Disaster Risk through Community Relationships

  • Isma Adila,
  • Wayan Weda Asmara Dewi

Journal volume & issue
Vol. 1, no. 2
pp. 5 – 23

Abstract

Read online

Studi ini fokus pada bagaimana ilmu komunikasi diterapkan pada Mitigasi Bencana berdasarkan pada bagaimana Komunitas dan Komunikasi disinergikan untuk menyelesaikan Masalah Kesehatan pasca Bencana. Pada studi ini, media komunitasmerupakansalah satu bentuk community empowermentyang dapat menjadi potensi dalam penanggulangan bencana, berbasis swadaya masyarakat.Secara umum, kajian mengenai bagaimana posisi ilmu sosial dalam kajian mitigasi bencana masih sangat kurang di Indonesia. Hal ini berbanding terbalik dengan kasus yang terjadi di Indonesia, seperti yang kita ketahui Indonesia berada pada gugus gunung api aktif, juga pada posisi kepulauan.Selain bertujuan mengisi kesenjangan kajian terkait, hasil dari penelitian ini dapat menjadi proyek percontohan untuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) Indonesia dan Dinas Kesehatan dalam menentukan sikap pemerintah untuk langkah-langkah selanjutnya dalam melindungi masyarakat yang tinggal di daerah bahaya bencana alam di Indonesia. Untuk mencapai tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan adalah Action Research. Jenis Action Research yang digunakan dalam penelitian ini adalah partisipatory action research. Hasil dari mapping unit unit daerah terdampak bencana, akan menghasilkan level prioritas pengelolaan Mitigasi Bencana daerah Lereng Pegunungan Kelud, Area Pujon-Kediri.Rencana aksi untuk mitigasi bencana akan tercakup dalam media komunikasi yang terbentuk secara organik, baik berbasis teknologi komunikasi atau media komunitas masyarakat lokal setempat.Program ini mengacu kepada Kerangka besar dari Sustainable Development Goals (SDG’s)yakni Pencegahan Bencana di Lempeng Asia Pasifik. BNPB Nasional juga berusaha untuk mengimplementasi Sendai Framework 2015-2030 tentang Mitigasi Bencana di Asia, khususnya Indonesia yang memiliki Disaster Risk Tinggi di Negara Asia Tenggara. Mengingat pentingnya program ini, seluruh wilayah Indonesia yang rawan bencana harus menerapkan program pengurangan risiko bencana berbasis komunitas.